Market

Mang Amsi, Pahlawan Inklusi Keuangan Pasar Modal Syariah

“Harta itu halalnya dihisab, haramnya diazab,” kata Pengamat dan Praktisi Saham Syariah, Asep Muhammad Saepul Islam kepada Inilah.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (9/11/2022) sore. Kutipan satu kalimat itu telah mengantarkan Mang Amsi, sapaan akrabnya, menjadi tokoh inklusi keuangan pasar modal syariah.

Rangkaian kata singkat itu berasal dari Imam Hasan Al-Bashri, seorang ulama besar, salah satu tokoh penting dalam dunia Islam dan murid langsung para sahabat Nabi.

Mungkin anda suka

Meski hanya satu kalimat, kata-kata itu menghunjam tajam di sanubari Mang Amsi. Amsi merupakan singkatan dari urutan nama pria dengan empat orang anak ini yang memang terhitung cukup panjang.

Kalimat dari Al-Bashri juga seolah menjadi pupuk untuk menyuburkan passion-nya, yakni semcam perasaan semangat yang luar biasa dan timbul saat Mang Amsi mendedikasikan diri untuk investasi di pasar modal, terutama saham-saham syariah. Ia pun mengokohkan posisinya dalam memperjuangkan dan memasyarakatkan nilai-nilai syariah dalam berinvestasi.

Tak berlebihan, Mang Amsi sukses tampil menjadi sosok pahlawan, khususnya bagi para investor milenial yang concern pada saham-saham dengan kategori sesuai syariat Islam.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih atas perjuangan para pahlawan nasional yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia, setiap diri dari kita, seperti halnya Mang Amsi tentunya adalah pahlawan. Tentu dengan kadar dan cakupan yang berbeda-beda, mulai dari pahlawan bagi diri sendiri hingga pahlawan bagi masyarakat banyak, baik di level nasional maupun internasional.

Bagi anak-anak, ayah dan ibunya tentu merupakan sosok pahlawan. Begitu juga sosok supir bus TransJakarta dan kondekturnya, masinis kereta, nakhoda kapal, dan pilot pesawat yang menjadi pahlawan bagi para penumpangnya.

Di balik bagunan gedung yang menjulang tinggi tentu ada nilai-nilai perjuangan yang didedikasikan oleh seorang pahlawan yang memperjuangkannya. Begitu seterusnya dengan seabrek contoh lain baik yang abstrak maupun konkret yang dapat kita tambahkan sendiri demi menggali nilai-nilai perjuangan dan sosok pahlawan di baliknya.

Dalam konteks itulah, pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, Inilah.com mengangkat tokoh Mang Amsi, sebagai salah satu sosok pahlawan milenial. Ia baru saja dinobatkan sebagai Tokoh Inklusi Keuangan Pasar Modal Syariah 2022.

Penghargaan itu disematkan kepadanya dalam kegiatan Apresiasi Bulan Inklusi Keuangan Jawa Barat 2022. Acara ini digelar oleh Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jabar di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (5/11/2022).

Nama Mang Amsi bersanding dengan nama-nama lain, penerima penghargaan serupa, seperti Atalia Praratya, istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang dinobatkan sebagai Tokoh Literasi dan Pemberdayaan Perempuan.

Begitu juga dengan Kustini, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) yang dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Komunitas Difabel dan Dede Koswara, Petani Muda (Ketua Kelompok Regge Generation).

Penghargaan itu tentu tak datang tiba-tiba ke pangkuan Mang Amsi yang notabene seorang Guru Madrasah di Cianjur. Ia mulai mempelajari investasi sejak 2007 yang merupakan tahun-tahun awal di mana Mang Amsi berkenalan dengan pasar modal.

Kisah pun berawal di tahun tersebut ketika ia mengantarkan orang tuanya mengambil dana pensiun. Mang Amsi melihat banyak pensiunan yang uangnya tidak mencukupi kebutuhan hidup sehingga harus ditanggung anak-anaknya.

Mang Amsi pun ingin menjadi orang tua yang mandiri dan tetap bisa memberikan uang kepada anak-anaknya. Mang Amsi kemudian berinvestasi di reksadana, unit link, dan beberapa produk lainnya.

Alih-alih untung, Mang Amsi malah buntung. Setahun berinvestasi, ia merugi ratusan juta. Mang Amsi kemudian menjadi tukang dagang mulai dari produk herbal dan buku hingga makanan ringan untuk menebus kebangkrutan.

Singkat cerita, Mang Amsi akhirnya mencicipi manisnya saham syariah. Nama Mang Amsi populer di kalangan investor saham syariah baik di Indonesia maupun luar negeri. Kepopulerannya itu merupakan buah dari salah satu upayanya merintis komunitas investor dan trader saham syariah pada 2015 melalui website SyariahSaham.com.

Pada saat yang sama, ia bertindak sebagai founder komunitas Syariah Saham yang lebih aktif di room telegram (t.me/SahamSyariah). Bersama Septian Ady Nugraha dan Evan Kamaratul Insani, ia menggawangi komunitas Syariah Saham dan merilis kursus online saham syariah pertama melalui platform eClass yang telah diikuti ribuan user dari berbagai belahan dunia.

Selain mengisi kelas dan workshop online, Mang Amsi juga sering diundang di berbagai seminar dan talkshow terkait saham syariah di beberapa event lokal maupun nasional. Kondisi ini membuat jadwalnya sangat padat. Saat Inilah.com mengonfirmasinya kapan luang, Mang Amsi menuturkan bahwa, jadwalnya padat hingga tiga bulan ke depan.

Kini komunitas syariah saham telah memiliki pengikut lebih dari 100 ribu orang di media sosial. Selain itu, ia aktif dalam melakukan edukasi keuangan, khususnya pasar modal syariah di platform online, seperti Instagram, youtube, dan TikTok yang terbukti digandrungi milenial.

Syariah Saham adalah komunitas saham syariah pertama di Indonesia. Komunitas ini hadir dengan misi ‘memasyarakatkan saham syariah dan mensyariahkan saham masyarakat’.

Mang Amsi, lahir di Cianjur, akhir Oktober 1982. Menempuh pendidikan dasar sampai menengah di Cianjur (SDN Cibaregbeg II, MTs Al-Karomah dan MAN 1 Cianjur). Setelah jeda satu tahun, ia melanjutkan jenjang sarjananya di Universitas Pendidikan Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan lulus pada tahun 2004.

Mulai tahun 2005, mendapat tugas sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Guru Bahasa Arab di MAN 3 Cianjur (dahulu MAN Tanggeung) sampai sekarang. Pada 2013-2015, mendapat kesempatan melanjutkan studi magister dengan Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Pengkajian Islam dengan konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab.

Selain bergelut dengan pasar modal, Mang Amsi adalah guru bahasa Arab, tahfiz, dan fahmil Qur’an di Madrasah Aliyah Negeri 3 Cianjur. Ia memiliki moto hidup ‘dari hina, menuju makna, lalu fana, demi nirwana’.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button