Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengungkapkan tiga langkah yang dapat diambil, terkait makin maraknya kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah. Terbaru, terjadi di Binus School Simprug, Jakarta Selatan.
“Pertama, sekolah harus memiliki kebijakan anti-bullying yang jelas dan tegas, serta prosedur yang mudah diakses untuk melaporkan dan menangani kasus bullying,” ucap Kahfi kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Kamis (19/9/2024).
Ia menilai para guru dan staf sekolah juga perlu dilatih, untuk mengenali tanda-tanda bullying dan bagaimana menanganinya dengan efektif.
“Sekolah juga wajib menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis, bagi korban bullying untuk membantu mereka pulih dari trauma,” kata legislator dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kemudian langkah kedua yakni, harus ada keterlibatan orang tua dalam upaya pencegahan bullying, termasuk dengan memberikan mereka informasi dan alat untuk mendukung anak-anak mereka.
“Ketiga, (harus ada) sanksi tegas Pemerintah, kepada sekolah yang lalai dalam memberikan perlindungan kepada siswa dari bullying,” ujar Kahfi.
Sebelumnya, Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini, mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian tentang siklus kekerasan di kalangan pelajar, mulai dari bullying atau perundungan hingga tawuran antargeng.
Penelitian yang dilakukan periode 2022-2024 ini membagi tiga siklus kekerasan di kalangan pelajar. Di antaranya, perundungan, perekrutan geng pelajar dan tawuran antarpelajar.
Untuk siklus perundungan, paling banyak terjadi pada bulan September-Oktober. “Siklus kekerasan anak itu rata-rata di bulan September-Oktober, dalam hal ini bullying karena ada senioritas-junioritas,” ujarnya saat ditemui usai rapat koordinasi penanggulangan kekerasan anak di Kulon Progo, dikutip di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Ia melanjutkan, siklus perekrutan anggota geng pelajarberlangsung setiap bulan November-Desember. Puncaknya, siklus tawuran yang berdasarkan hasil penelitian terjadi pada Januari-Maret.
“Jadi pada November-Desember itu mulai ada perekrutan anggota geng sekolah. Terus kemudian Januari, Februari sampai Maret mereka mulai tawuran antargeng. Siklus ini terus berputar setidaknya berdasarkan hasil penelitian saya pada 2022-2024,” tutur dia.