Market

Maret, Berburu Cuan di Saham-Saham Terkait Lebaran dan IKN

Maret 2023 dinilai jadi bulan yang tepat untuk melakukan perburuan cuan di saham-saham terkait Ramadan dan Lebaran. Begitu juga dengan saham-saham terkait progres pembangunan Ibu Kota Nusantara alias IKN.

“Saham-saham lebaran mendapat momentum kuat di bulan Maret. Pelaku pasar seharusnya mulai mengakumulasi dari awal bulan,” kata Pengamat dan Praktisi Pasar Modal Sem Susilo kepada Inilah.com saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (28/2/2023) malam.

Pada Rabu (1/3/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,70 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.844,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,85 poin atau 0,30 persen ke posisi 945,8.

Berikut ini rincian penjelasannya dari Sem Susilo:

1. Faktor Eksternal

Dari domestik tidak ada katalis negatif yang memberatkan pasar saham. Konsolidasi IHSG saat ini lebih dipicu oleh faktor eksternal, yaitu ketidakpastian pasar saham Amerika Serikat khususnya.

2. Lebaran

Saham-saham lebaran mendapat momentum kuat di bulan Maret. Pelaku pasar seharusnya mulai mengakumulasi dari awal bulan.

Saham-saham Lebaran yang direkomendasikan:

  1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) di Rp1.345 memiliki support Rp1.274 dengan target Rp1.600.
  2. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) di Rp3.250 memiliki support di Rp3.000 dengan target Rp4.000.
  3. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) di Rp690 memiliki support di Rp650 dengan target Rp1.000.
  4. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) di Rp1.065 memiliki support di Rp1.000 dengan target Rp1.500.

3. Ibu Kota Nusantara (IKN)

Pembangunan IKN mulai mengalami progres yang cukup baik.

Saham-saham yang direkomendasikan terkait IKN:

  1. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) di Rp395 memiliki support di Rp370 dengan target harga Rp600.
  2. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) di Rp258 memiliki support Rp250 dengan target harga Rp400.
  3. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) di Rp640 memiliki support Rp600 dengan target harga Rp1.000 per unit saham.

4. Acuan Global

Pasar global yang berkorelasi tinggi dengan pasar kita adalah bursa saham AS dan China. Pasar saham AS adalah acuan global sedangkan bursa China adalah acuan kawasan (Asia).

Jika pasar AS dan China tertekan, hampir pasti pasar kita juga tertekan. Jika salah satu dari AS dan China yang tertekan, pasar saham kita netral. Jika pasar AS dan China kondusif, hampir pasti pasar kita bullish.

Jadi, di antara ratusan bursa global, yang perlu kita pantau cukup dua saja, yaitu pasar saham AS dan China.

5. Faktor Teknikal

Saat IHSG di 6.843, jika tekanan eksternal reda, maka indeks saham domestik berpotensi breakout 7.000 menuju 7.200.

Sebaliknya, jika bursa saham global masih terus tertekan, maka IHSG berpotensi terkoreksi ke support 6.500.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button