Hangout

Mari Kenali Apa Itu KKB Papua, dari Sejarah sampai Tujuannya

Pada tahun 2021, pemerintah menetapkan KKB Papua sebagai kelompok teroris. Mengutip dpr.go.id, Arteria Dahlan dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR RI menjelaskan, “Apresiasi pemerintah menetapkan KKB di Papua sebagai teroris dengan referensi UU Nomor 5 Tahun 2018,”. 

Lantas, Apa Itu KKB Papua?

KKB adalah singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata. Kelompok ini sebelumnya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mana kelompok ini menginginkan Papua lepas dari NKRI.

Gerakan ini memiliki sejarah panjang dalam melakukan aksi kekerasan dan teror. Korbannya mencakup polisi, anggota TNI, bahkan warga sipil. Oleh karena itu, KBB Papua digambarkan sebagai gerakan separatis yang seringkali memakan korban jiwa sehingga meresahkan warga setempat. 

Seperti yang telah disinggung di awal, sebelum berubah nama menjadi KKB, kelompok ini dulunya dikenal dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM).

OPM sudah berdiri sejak tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat, yang sebelumnya disebut Irian Jaya. 

Kelompok ini berkeinginan kuat untuk melepaskan diri dari Indonesia. Maka itu, OPM kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI. Demi melancarkan keinginan tersebut, mereka beberapa kali melakukan gerakan kriminal yang memakan korban jiwa. 

Pemerintah pun akhirnya mengambil jalan tengah dengan mengeluarkan kebijakan berupa pemberian Otonomi Khusus bagi Papua dan menggelontorkan anggaran besar. Namun, anggaran ini tidak sampai ke lapisan rakyat paling bawah. Hal inilah yang membuat perlawanan OPM menjadi masif dengan melakukan berbagai tindak kriminal. 

Perubahan istilah OPM menjadi KKB juga dimaksudkan untuk mengubah paradigma dalam penanganan kelompok separatis di Papua. Jika ada salah satu anggota kelompok ini tertangkap, alasannya pasti karena kriminalitas. 

Kelompok Egianus Kogoya 65 Kali Lakukan Aksi Kejahatan, Tiga di Antaranya Pembantaian
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya – (Foto: Antara)

Tujuan KKB Papua

Mengutip situs resmi kemhan.go.id, KKB adalah kelompok pro kemerdekaan tanah Papua. Hal tersebut sesuai dengan sejarah terbentuknya KKB. Karena tujuan utamanya adalah ingin melepaskan Papua dari NKRI, maka kelompok ini dianggap sebagai gerakan separatis yang dapat mengancam keutuhan negara. 

Kasus dan Korban Kejahatan KKB Papua

KKB kerap melancarkan aksinya di wilayah pegunungan Papua. Beberapa wilayah yang dianggap rawan dari aksi mereka adalah kabupaten Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya. 

KBB dinilai sering menimbulkan teror yang meluas terhadap masyarakat sipil di Papua hingga menimbulkan korban jiwa, seperti penyerangan terhadap pekerja, penembakan serta perusakan fasilitas umum, termasuk pembakaran sekolah bahkan rumah warga. 

Sampai saat ini, aksi KKB Papua masih sulit diberantas karena mereka dibekali senjata layaknya angkatan perang sehingga dibutuhkan prosedur khusus untuk menanganinya.

Berikut adalah beberapa korban dari tindak kejahatan KKB Papua:

1. 8 Teknisi Telkomsel

Pada tahun lalu, tepatnya Maret 2022, telah terjadi penembakan terhadap 8 orang pekerja, yang saat itu sedang melakukan perbaikan tower BTS 3 Telkomsel di Kampung Jenggereng, Beoga Barat. 

2. Pembunuhan Aparat Keamanan

Pada Juni 2022, tercatat ada 25 orang yang tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh KKB. Dua puluh lima orang itu terdiri 17 masyarakat sipil dan sisanya adalah aparat keamanan TNI-Polri. Tercatat sepanjang tahun 2022, terdapat 13 nama anggota TNI-Polri yang tewas akibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata.

3. Penembakan 35 Warga Sipil

Selain anggota TNI-Polri, warga sipil pun tak luput menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua ini.

Terjadi pada 28 Desember 2022, Polda Papua mencatat, terdapat 35 warga tewas yang sebagian besarnya tukang ojek. Peristiwa tersebut terjadi lantaran masih ada tukang ojek yang mengantarkan penumpang ke daerah rawan aksi KKB. 

4. Penembakan Pesawat Sipil

Awal tahun 2023, Kelompok Kriminal Bersenjata kembali melakukan aksinya dengan menembaki pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Menurut keterangan keamanan setempat, akibat peristiwa ini terdapat 48 korban terdiri dari 35 warga sipil, 10 TNI dan 3 Polri. Sebanyak 27 orang korban luka-luka terdiri dari 10 warga sipil, 14 TNI dan 3 Polri. 

5. Penyanderaan Pilot Susi Air

Kabar terkini, tepatnya 7 Februari 2023 telah terjadi penculikan terhadap Pilot Pesawat Susi Air bernama Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

Menurut keterangan beberapa sumber, motif penculikan ini adalah aksi untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua. Hingga saat ini, pemerintah dan aparat keamanan setempat masih terus berupaya untuk melakukan pembebasan terhadap pilot Susi Air tersebut. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button