Market

Masa Depan Suram Bisnis Perbankan, Citigroup Lakukan PHK Besar-besaran

Siapa tak tahu raksasa perbankan dunia, Citigroup yang bermarkas di New York, AS, akhirnya tumbang juga. Hari ini, dikabarkan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.

Dikutip dari Financial Times, Minggu (19/11/2023), PHK besar-besaran ini, merupakan salah satu langkah restrukturisasi dari Citigroup.

Mungkin anda suka

Tahapan restrukturisasi bertajuk Proyek Bora-Bora ini, tengah mencermati struktur organisasi dari atas ke bawah. Yang dibidik sekitar 1 persen yang setara 2.400 pekerjaan dari total 240.000 pekerjaan.

Untuk PHK, masih belum diketahui berapa banyak jumlah pekerja yang dibidik. Pada bulan lalu, Citi melaporkan PKH sebanyak 200 pekerjaan.

CEO Citi Jane Fraser, yang mengumumkan restrukturisasi pada September, sebelumnya telah mengatakan kepada stafnya bahwa bank tersebut diperkirakan menyelesaikan restrukturisasi dan mengakibatkan PHK pada akhir Maret 2024.

Fraser menyebutkan laporan langsungnya pada saat pengumuman awal, dan para eksekutif tersebut sebelumnya telah mengumumkan sekitar seratus orang yang akan menjalankan berbagai lini bisnis bank tersebut.

Hari ini (Senin, 20/11/2023), sejumlah kepala unit bisnis yang berbeda, diharapkan memberi tahu staf mereka di kantor pusat Citi di New York dan di tempat lain, siapa yang akan mengisi lapisan kepemimpinan berikutnya.

Banyak dari orang-orang yang diberi pekerjaan pada putaran ini, sudah memegang peran tersebut. Meski, beberapa posisi di bank diperkirakan akan berubah. Individu dalam pekerjaan yang telah dihilangkan, atau yang belum diberi peran pada tingkat manajemen mereka saat ini, akan diberikan masa transisi di mana mereka dapat melamar posisi lain di Citi.

Pada akhir periode tersebut, Citi akan memberikan rincian paket pesangon kepada karyawan yang belum diangkat ke posisi baru. Staf Citi mengatakan mereka hanya diberi sedikit informasi mengenai proses tersebut, selain pertemuan town hall yang dipimpin Fraser.

Bagaimana di Indonesia? Sekitar tahun lalu, Citigroup telah melepas bisnis retail banking Citibank, NA, Indonesia, atau Citi Indonesia kepada UOB Group.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi mengatakan, Citibank, NA, Indonesia (Citi Indonesia) telah melakukan refocusing bisnis. Di mana, pihaknya fokus dalam bisnis Institutional Banking, usai menjual sebagian lini bisnis, yakni consumer banking kepada Bank UOB Indonesia.

Batara mengatakan, ke depannya, Citibank Indonesia akan mengembangkan lini bisnis, seperti investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, market & treasury, custody hingga security services.

“Jadi akan ada dua tiga produk baru. Kami juga meluncurkan beberapa produk baru untuk global transaction banking dalam memfasilitas multinasional bisnis kami yang beroperasi di seluruh dunia, sehingga global company bisa terconnect dan menjadi real time di tahun 2024,” ujarnya pada awak media, Senin (13/11/2023).

Adapun, kata Batara, pengalihan bisnis Consumer Banking termasuk kartu kredit dan wealth management kepada UOB sendiri merupakan strategi bisnis global. Di mana, untuk segmen consumer banking hanya akan difokuskan di home country, yaitu Amerika.

“Di luar home country itu fokusnya bakal institutional banking. Sehingga di luar Amerika hampir 100% berjalan di bisnis institutional bisnis, kecuali Singapura, Hong Kong dan Dubai, karena mereka sebagai hub dari private banking ya,” terangnya.

Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia, Anthonius Sehonamin menyebut hal yang sama. Bahwa, Citi Indonesia fokus ke bisnis corporate banking dan tidak akan menyalurkan credit consumer langsung secara ritel.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button