Market

Masa Paceklik Bisnis Rintisan, 5 Ribu Pekerja Kena PHK dalam Seminggu

Resesi ekonomi menggulung perusahaan rintisan atau startup berkelas dunia. Di bulan November ini saja, sedikitnya 5 ribu pekerja startup kena pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Dikutip dari laman TrueUp, Jumat (4/11/2022), membeberkan masa paceklik dialami bisnis rintisan di berbagai belahan dunia. Pada bulan ini saja, yang baru berlangsung 4 hari, sedikitnya ada 4.449 pekerja terkena PHK.

Sepanjang 2022, terdapat 1.060 perusahaan teknologi melakukan PHK terhadap 152.676 pekerja. Jumlah PHK tertinggi terjadi di bulan Juni, jumlahnya 29.299 pekerja. Tertinggi kedua dan ketiga, terjadi di bulan Mei dan Oktober. Masing-masing 22.707 dan 22.555 pekerja kena PHK.

Dan, Oracle, Hootsuite, dan Amazon, menjadi perusahaan startup ternama yang paling banyak melakukan PHK. Khususnya bulan Oktober dan November. PHK terbaru dilakukan raksasa pembayaran online, Stripe.

Sedikitnya 14 persen stafnya harus kehilangan pekerjaan. Informasi ini diketahui dari memo CEO Stripe, Patrick Collison.

Dalam memo tersebut, Collison mengatakan, PHK terpaksa dilakukan di tengah melonjaknya inflasi, kekhawatiran resesi serta semakin tingginya suku bunga acuan. Ditambah lagi kekhawatiran soal guncangan energi, anggaran investasi yang lebih ketat, dan pendanaan yang seret. “Secara bersama-sama, faktor-faktor ini menandakan bahwa 2022 mewakili awal dari iklim ekonomi yang berbeda,” katanya, dikutip dari CNBC Internasional.

Pihak Stripe mengatakan, jumlah pegawainya akan dikurangi menjadi sekitar 7.000 karyawan, yang berarti PHK akan berdampak pada sekitar 1.100 orang.

Seorang juru bicara Stripe tidak segera tersedia untuk memberikan jumlah pasti karyawan yang terkena dampak. Pemangkasan jumlah karyawan akan mempengaruhi banyak divisi, meskipun sebagian besar akan terjadi di bagian perekrutan, karena perusahaan berencana untuk mempekerjakan lebih sedikit orang tahun depan, kata Collison dalam memo itu.

Selain memberhentikan staf, Stripe bermaksud untuk mengendalikan biaya di seluruh perusahaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button