Maskapai Inggris Virgin Atlantic Hentikan Permanen Penerbangan London ke Israel


Maskapai penerbangan Inggris Virgin Atlantic mengumumkan tidak akan melanjutkan penerbangannya dari London ke Israel, yang sedang diselidiki Mahkamah Internasional (ICJ) atas kejahatan perang dan tindakan genosida. Kebijakan ini dikeluarkan setelah peninjauan menyeluruh terhadap situasi di Israel.

Menurut laporan situs berita berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth, maskapai ini awalnya menangguhkan rute London–Tel Aviv pada Oktober 2023 setelah dimulainya perang Israel yang menghancurkan di Gaza. Virgin Atlantic merupakan salah satu dari banyak maskapai yang menangguhkan operasi ke Israel pada Oktober 2023, menyusul dimulainya perang di Gaza.

“Setelah mempertimbangkan dengan saksama, kami telah mengambil keputusan sulit untuk membatalkan layanan kami antara London Heathrow dan Tel Aviv,” demikian pernyataan Virgin dalam pembaruan perjalanan, mengutip Times of Israel.

Awalnya, Virgin Atlantic berencana untuk memulai kembali penerbangan pada September 2024. Sementara beberapa maskapai, seperti Wizz Air dan British Airways, melanjutkan penerbangan ke Tel Aviv masing-masing pada bulan Maret dan April 2024, Virgin telah memilih untuk membatalkan rutenya secara permanen.

Maskapai tersebut mengatakan bahwa pelanggan yang memesan penerbangan langsung dengan Virgin Atlantic akan diberitahu melalui email mulai 10 Mei.

Virgin memulai penerbangan ke Israel pada September 2019, awalnya menawarkan satu penerbangan harian antara London dan Tel Aviv sebelum diperluas menjadi dua penerbangan per hari.

Meskipun membatalkan layanannya sendiri, maskapai tersebut telah mempertahankan kemitraan dengan maskapai Israel El Al, yang menawarkan penerbangan kepada wisatawan melalui perjanjian kode bersama.

Selain Virgin Atlantic, dua maskapai penerbangan Turki Turkish Airlines dan Pegasus Airlines juga menangguhkan penerbangan ke Israel setelah pecahnya perang pada Oktober 2023. Mereka telah mengumumkan tidak akan melanjutkan operasi ke Bandara Ben-Gurion .

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel ke Gaza, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah menewaskan lebih dari 61.700 warga Palestina, termasuk sedikitnya 18.000 anak-anak dan 12.000 wanita. Lebih dari 11.000 orang masih hilang di bawah reruntuhan.

Virgin Atlantic sahamnya dimiliki Virgin Group (51%) dan Delta Air Lines (49%). Maskapai ini beroperasi terutama antara Inggris dan berbagai tujuan di Amerika Utara, Karibia, Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Australia. Hub utama maskapai ini adalah London Gatwick dan London Heathrow. Virgin Atlantic telah menerima Peringkat Maskapai Global 5* dalam APEX Official Airline Ratings 2021 selama 4 tahun berturut-turut