News

Massa Akan Duduki Rumah Presiden Sri Lanka hingga Resmi Mundur

Para demonstran Sri Lanka menegaskan bahwa mereka akan terus menduduki rumah Gotabaya Rajapaksa sampai sang presiden benar-benar mengundurkan diri dan rezimnya tumbang.

“Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mundur, dan pemerintah harus lengser,” ujar salah satu pemimpin pengunjuk rasa, Ruwanthie de Chickera, seperti dikutip Reuters.

Mungkin anda suka

Saat ini, kondisi di Sri Lanka sebenarnya dilaporkan sudah mulai tenang setelah kericuhan hingga berujung pendudukan rumah presiden dan pembakaran kediaman PM Ranil Wickremesinghe pada Sabtu (9/7/2022).

Namun, massa masih menduduki rumah Rajapaksa dan Wickremesinghe. Kini, kediaman Rajapaksa bak tempat wisata, di mana para warga hilir mudik penasaran melihat tempat tinggal orang nomor satu di negara itu.

Massa Rumah Presiden

Aparat keamanan sebenarnya berjaga di sekitar rumah Rajapaksa. Namun, mereka tak melarang warga yang ingin masuk ke dalam bangunan tersebut.

Para warga pun menikmati kemewahan rumah itu di tengah krisis yang tengah mencekik mereka. Sebagian warga terlihat berenang di kolam, sementara yang lain mencoba sofa empuk di dalam kamar.

“Saya tak pernah melihat tempat seperti ini seumur hidup saya,” ujar warga penjual sapu tangan, BM Chandrawathi, sembari mencoba sofa di kamar lantai dasar bersama anak dan cucunya.

Chandrawathi terpukul melihat betapa jomplang kehidupan di Sri Lanka. Para penguasa hidup mewah, sementara rakyat menderita tercekik krisis ekonomi.

Massa Rumah Presiden

Sri Lanka tengah menghadapi krisis terparah dalam tujuh dekade belakangan akibat utang yang melilit hingga akhirnya negara itu dinyatakan bangkrut.

“Mereka menikmati kemewahan ini, sementara kami menderita. Kami ditipu. Saya ingin anak dan cucu saya melihat gaya hidup mewah yang mereka [penguasa] nikmati,” kata Chandrawathi.

foto

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button