Market

Masuk Pemerintahan, Jadi Alasan Rachmat Kaimuddin Resign Dari CEO Bukalapak

Platform niaga dalam jaringan Bukalapak membenarkan kabar pengunduran diri Rachmat Kaimuddin dari kursi CEO (chief executive officer).

“Bukalapak telah menerima surat pengunduran diri dari Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin pada tanggal 28 Desember 2021 yang akan berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Wakil Direktur Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Perdana Arning Saputro, dalam keterangan resminya, Rabu.

Menurut keterangan resmi yang beredar, Rachmat akan “mengabdi kepada negara dengan bekerja untuk pemerintah” setelah keluar dari Bukalapak.

Saat ini Rachmat Kaimuddin masih menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut dan membantu transisi kepemimpinan kepada CEO yang baru nanti.

Jabatan Direktur Bukalapak hingga saat ini masih dipegang oleh Willix Halim, Teddy Oetomo dan Natalia Firmansyah.

“Segenap Dewan Komisaris dan Manajemen Bukalapak menyatakan penghargaan tertinggi serta apresiasi atas kontribusi Rachmat selama 2 tahun ini,” kata Perdana.

Rachmat Kaimuddin menggantikan Achmad Zaky, salah seorang pendiri Bukalapak, sebagai CEO pada akhir 2019.

Saham Bukalapak Turun

Bersamaan dengan kabar tersebut, harga saham bersandi BUKA ini terpantau amblas. Melansir dari RTI, harga saham BUKA terkoreksi -0,93% ke level Rp426 per saham pada penutupan sesi pertama, Rabu, 29 Desember 2021. Sebelum penutupan, harga saham BUKA menyentuh level terendah di Rp422 per saham.

Dalam rentang yang lebih jauh, harga saham BUKA tercatat menurun hingga -16,47% dalam sebulan. Koreksi itu setara dengan -52,67% dalam tiga bulan terakhir. BUKA pertama kali melantai di BEI melalui IPO pada 26 Juli 2021. Kala itu, harga IPO saham BUKA dipatok senilai Rp850 per saham. Harga saham BUKA sempat bergerak liar hingga menembus level Rp1.110 per saham pada Agustus 2021 lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button