Market

Mau Garap Blok Masela, Pertamina Harus Bayar Mahal ke Shell

PT Pertamina (Persero) kepincut mengganti Participating Interest (PI) Royal Dutch Shell Plc (Shell) yang mundur dari Blok Masela. Hanya saja harganya mahal.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Dwi Soetjipto bilang, untuk bisa segera menggarap Blok Masela, Pertamina harus menemukan kesepakatan dengan Shell.

Mungkin anda suka

Saat ini, kata mantan Dirut Pertamina, Shell sudah memiliki nilai minimal yang harus dibayar Pertamina. Nilai tersebut merupakan total dana yang telah digelontorkan Shell selama menjadi mitra Inpex di Blok Masela.

“Pertamina negosiasi dengan Shell. SKK Migas memonitor dan memberikan drive agar Shell jual dengan harga enggak berlebihan. Biar jalan, kita surati mereka kira-kira divestasinya berapa? Ya, sekitar 1,4 miliar dolar AS (setara Rp21.285 triliun) yang sudah dikeluarkan Shell di Blok Masela,” kata Dwi di Bandung, Rabu (5/10/2022).

Dia membeberkan, salah satu basis negosiasi antara Pertamina dan Shell juga saat ini sedang dilakukan. Pertamina sedang melakukan studi data room blok Masela. Diharapkan bulan ini pelaksanaan studi bisa rampung baru kemudian diputuskan berapa persen PI yang disanggupi atau akan diambil Pertamina.

“Pertamina sudah lihat data room lakukan studi, Oktober ini selesai studi data room, nextnya, challenge berapa persen kemampuan Pertamina, apakah 35 persen akan diambil semua atau tidak,” ungkap Dwi.

Dia menjelaskan, SKK Migas menargetkan pembahasan divestasi maupun penyeraham revisi rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) bisa selesai pada tahun ini.

Sedangkan pihak Inpex juga memiliki kewajiban untuk segera mengeksekusi proyek Masela jika tidak melebihi batas waktu sejak PoD pertama yang disetujui pada 2019.

“Inpex ada kewajiban, kalau mitra bermasalah ini tidak boleh terbengkalai . Hulu Migas tugasnya lead (operator) dia ini harus biayai sendiri dulu,” tutur Dwi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button