Hangout

Mayoritas Pasien Jantung Miliki Riwayat Merokok

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, FAsCC mengungkapkan korelasi merokok dengan penyakit jantung. Karena selama belasan tahun menjadi dokter spesialis jantung, mayoritas pasien yang datang ternyata memiliki kebiasaan merokok.

“Besar korelasinya antara rokok dan penyakit jantung. Berdasarkan studi, mereka yang memiliki penyakit jantung, kurang lebih sekitar 70 persen biasanya terdapat faktor jantung,” ujar Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia kepada Inilah.com di Neo Soho, Jakarta, Rabu (31/05/2023).

Dokter spesialis di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita itu melanjutkan, dengan besarnya korelasi antara rokok dan penyakit jantung ini maka tak heran bila kebiasaan tidak sehat ini masuk kategori faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskular tersebut.

Aspek yang disayangkan oleh dr. Ario adalah dengan ancaman dari rokok terhadap kesehatan jantung, banyak masyarakat yang memandang sebelah mata. Ini bisa dilihat dari jumlah perokok yang meningkat dari tahun ke tahun dan ini bisa dilihat dari data Global Adult Tobacco Survey (GATS). Data tersebut memperlihatkan perokok dewasa di Indonesia pada tahun 2011 ada 60,3 juta orang dan meningkat di tahun 2021 menjadi 69,1 juta orang.

“Masyarakat seringnya menganggap remeh masalah rokok ini padahal ada korelasi kuat antara perokok dan pasien penyakit jantung,” sambungnya.

Ketua Bidang Medis Yayasan Jantung Indonesia itu menyarankan ada baiknya untuk perokok mulai mengurangi atau kalau bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut demi memastikan jantung yang sehat. Apalagi berdasarkan data, risiko penyakit jantung koroner dapat berkurang hingga 50 persen pada tahun pertama seseorang berhenti merokok.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button