Market

MCC20 Indonesia Bikin Proyek Nikel-Kobalt Huayue Siap Produksi 60 Ribu Ton

Perusahaan pelaksana konstruksi PT MCC 20 Indonesia telah menyelesaikan proyek Nikel-Kobalt Huayue di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. PT Huayou Nickel Cobalt pun siap berproduksi 60 ribu ton nikel.

Huayou Nickel Cobalt adalah proyek peleburan nikel baterai ketiga dari produsen kobalt di Indonesia, yang menjadi pusat penting untuk bahan kimia baterai.

“Kami berhasil dalam proyek yang terletak di Morowali itu dengan produksi tahunan sebesar 60 ribu ton. Proyek proses basah nikel-kobalt Indonesia secara resmi dialihkan dari masa konstruksi ke masa produksi dan operasi,” kata Lu Qing, Manager Proyek Nikel-Kobalt Huayue dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Menurutnya, proyek Nikel-Kobalt Huayue menambah deretan panjang warisan pengalaman sukses perusahaan dari  beberapa proyek di Indonesia. Proyek ini menjadi salah satunya proyek sukses terkait nikel-kobalt Indonesia yang sudah dilakukan sejak November 2021.

“Terus maju dengan tekad dan keyakinan untuk membangun satu demi satu monumen,” ujarnya.

Ia pun mengenang kembali perencanaan tahun lalu, di mana proyek Nikel-Kobalt Huayue di Indonesia dimulai dari dasar teknik sipil hingga commissioning monomer. “Lalu, menyelesaikan proses pengumpanan jangka panjang dan kemudian menandainya,” papar dia.

Menurut Lu Qing, prioritas dalam sebuah proyek adalah agar dapat selesai sesuai dengan rencana dan tepat waktu. “Saat ini kami sangat bangga dengan tim karena telah menyelesaikan proyek ini dengan tepat waktu dan bisa mulai digunakan untuk produksi,” tuturnya.

Selama periode pembangunan, tim proyek menganut semangat MCC, yaitu ‘tidak pernah mengendur, tidak pernah menunda sehari pun’ “Semua anggota bekerja sama, bertahan dalam berbagai ujian, dan memberikan hasil yang memuaskan dengan tindakan praktis,” tuturnya.

Semua itu teruji oleh waktu di mana tim proyek MCC20 Indonesia menganggap bahwa prestasi masa lalu hanya bisa menjadi sejarah.

“Jadi kita harus selalu berpegang pada keberanian jalan panjang sepanjang besi, dan sekarang kita akan mulai dari awal lagi,” ungkap Lu Qing. “Ini dengan tekad tidak menunggu siapa pun, terus bekerja dengan penuh semangat dan ketekunan.”

Dengan kemampuan eksekusi tanpa kompromi, melalui prinsip-prinsip organisasi ilmiah, pengaturan yang masuk akal, dan eksekusi yang efisien, setiap proyek berhasil dibangun di Indonesia. “Kami pun dapat menorehkan prestasi gemilang di peta konstruksi ‘Belt and Road’ ibu pertiwi,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button