Sejumlah media asing menyoroti keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak jadi mengajukan Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu justru memutuskan untuk mengusung kader senior mereka yang juga Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dalam artikelnya bertajuk ‘PDI-P picks Jokowi’s cabinet secretary for Jakarta governor race‘, media Malaysia The Star mewartakan PDIP secara mendadak memutuskan mengusung Pramono di tengah spekulasi bahwa partai terbesar di Indonesia itu bakal mengusung Anies dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta.
Keputusan PDIP ini pun sontak memupuskan harapan para pendukung Anies dan mengecilkan peluang bagi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk kembali memimpin.
“Sebelumnya beredar kabar bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang merupakan kritikus utama Jokowi akan menjadi kandidat PDIP. Kini, peluangnya untuk mencalonkan diri sebagai kandidat PDIP untuk posisi yang pernah diembannya pada 2017-2022 semakin tipis,” tulis The Star, Rabu (28/8/2024).
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/08/anies_pramono1_a540e24ff6.jpg)
Media Singapura The Straits Times juga melaporkan hal serupa dalam artikel mereka yang berjudul ‘Indonesia’s PDI-P drops Anies as candidate for Jakarta governor, makes surprise pick‘. Dalam artikel itu, The Straits Times mengabarkan Anies Baswedan tak jadi diusung PDIP untuk memperebutkan kursi gubernur Jakarta dalam Pilgub 2024.
“PDIP, pihak oposisi utama di Indonesia, telah memilih kadernya sendiri, yakni Pramono Anung, sebagai kandidat cagub mereka. Pramono adalah pebisnis yang kemudian menjadi politikus,” tulis The Straits Times, Rabu.
Media asal Singapura itu juga menyoroti pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang pada 26 Agustus lalu menyindir sosok yang disebut ingin ‘menggunakan’ partainya alih-alih bergabung sebagai kader.
The Straits Times meyakini pernyataan Megawati itu ditujukan pada Anies, meski tak gamblang menyebutkannya. Mereka pun merujuk pernyataan Anies di masa lalu yang menegaskan dirinya memilih untuk tetap menjadi politikus independen yang tak berafiliasi dengan partai politik mana pun.
“Penunjukan Pramono yang mudah bergaul dan berjejaring tinggi oleh PDIP menjadi sebuah kejutan karena politisi 61 tahun itu saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet Presiden Joko Widodo. Meski demikian, ia diyakini secara luas sebagai jembatan komunikasi utama antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, yang hubungannya sering mengalami pasang surut,” tulis The Straits Times.
PDIP memang batal mengusung Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024. Juru Bicara Pemenangan Pilkada PDIP Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan partainya batal mendukung Anies karena terus menggodok nama-nama yang cocok untuk memimpin Jakarta.
“Kita tahu betul bahwa Jakarta adalah centre of gravity politik nasional, kita tahu proses di sini begitu melibatkan banyak pihak, dan kader internal kami pun ada cukup banyak yang identik dengan Jakarta,” kata Aryo.
Menurut dia, PDIP menerima masukan aspirasi dari luar mengenai figur-figur yang harus mereka calonkan. Kendati begitu, keputusan akhir tetap di tangan PDIP dan partainya telah sepakat mengumumkan calon mereka di masa akhir sebelum pendaftaran.
Sebelumnya, Anies sempat dikabarkan bakal diumumkan PDIP untuk diusung berpasangan dengan Rano Karno di Pilgub Jakarta. Anies bahkan telah bertemu dengan sang mantan Gubernur Banten itu di Kantor DPP PDIP di Jakarta pada Senin (26/8/2024).