Baru-baru ini publik pecinta sepak bola Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan salah satu situs atau media online asal China yang menyebut proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders tidak sah karena tak sesuai regulasi.
Informasi itu mulai mencuat sejak Kamis (3/10/2024) dan dimuat dalam situs 163.com. Dalam pemberitaannya, mengklaim bahwa federasi sepak bola China telah mengajukan protes terkait keabsahan perpindahan warga negara dua pemain baru Timnas Indonesia tersebut.
“Berdasarkan pemberitaan Sports Weekly, proses naturalisasi Hilgers dan Reijnders tidak sesuai aturan hukum di Indonesia,” tulisnya.
Mereka menganggap proses naturalisasi Hilgers dan Reijnders tidak dapat dibenarkan karena prose pengambilan sumpah dan janji setia sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) tidak dilakukan di Indonesia.
Menanggapi pemberitaan miring tersebut, Manajer sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memilih untuk tidak memperkeruh situasi. Baginya, isu-isu semacam itu hanyalah bagian dari dinamika yang biasa terjadi menjelang laga antara dua tim.
“Jadi kalau ada sesuatu yang kira-kira akan mengancam, itu kami terbiasa dengan ya psywar, supaya paling tidak menekan pressure, mental pemain, itu hal biasa. Jadi kami tanggapi ya, senyum-senyum saja lah, jangan terlalu ditanggapi terlalu serius,” kata Sumardji kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024).
Meski begitu, Sumardji tetap mempertegas, proses naturalisasi Hilgers dan Reijnders sama sekali tidak menyalahi aturan. Apalagi, berkaca dari latar belakang keduanya yang punya garis keturuna Indonesia.
“Toh kita juga tahu bahwa kondisinya itu tidak menyalahi aturan dan itu benar-benar dan Eliano dan Mees kan punya darah keturunan kita. Bagaiaman sih? Kenapa harus dipertanyakan? Saya kira, mereka saja yang mencari-cari supaya kembali lagi. Ini adalah taktik dan strategi mengalahkan suatu peperangan,” sambungnya.
Timnas Indonesia bakal bertandang ke markas Bahrain terlebih dahulu, di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober 2024. Kemudian bertolak ke China, di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, lima hari setelahnya.
Keputusan China memilih kota Qingdao sebagai lokasi pertandingan, yang berjarak sekitar enam jam dari ibu kota Beijing juga sempat menuai pertanyaan.
Tak sedikit menganggap, keputusan itu sebagai akal-akalan Tiongkok untuk memberikan keuntungan tersendiri bagi timnya.
Sehingga ini akan berdampak pada kondisi kebuggan pemai Timnas Indonesia yang harus menempuh perjalanan jauh dan melelahkan setelah bertanding di Bahrain.
Untuk itu, PSSI pun berinisiatif untuk mencarter sebuah pesawat dalam menunjang mobilitas Timnas Indonesia di bulan Oktober mendatang.
Secara khusus, pesawat sewaan akan mengangkut Rizky Ridho dan kawan-kawan saat bertandang ke markas China setelah tampil di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober 2024. Pesawat carteran juga akan membawa Garuda kembali ke Indonesia.