Bek andalan FC Twente, Mees Hilgers, berbicara secara mendalam tentang keputusannya bergabung dengan Timnas Indonesia. Hilgers, yang memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang berasal dari Sulawesi Utara, menyatakan tidak pernah menyesali langkah besar tersebut, meskipun ada sorotan tajam dan ekspektasi tinggi dari penggemar sepak bola di tanah air.
“Saya tidak pernah menyesal memilih Indonesia,” ujar Hilgers dalam wawancara bersama Voetbal International.
“Bermain untuk negara dengan dukungan sebesar itu adalah kehormatan besar. Saya merasa bangga menjadi bagian dari proyek yang memiliki masa depan cerah,” lanjutnya.
Keputusan Hilgers bergabung dengan Timnas Indonesia telah membawa perubahan besar dalam hidupnya. Popularitasnya meningkat pesat, terutama di media sosial. Hilgers mengaku terkejut ketika jumlah pengikutnya di Instagram melonjak dari 140 ribu menjadi 1,7 juta setelah mengumumkan dirinya resmi memperkuat skuad Garuda.
Komitmen yang Tak Luntur Meski Cedera
Namun, perjalanan Hilgers bersama Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde tiga zona Asia sempat tertunda akibat cedera yang mengganggu performanya. Bek berusia 23 tahun itu mengaku sudah cukup lama merasakan nyeri di bagian bawah kaki yang memaksanya bermain sambil menahan rasa sakit.
“Saya sudah merasakan nyeri ini selama satu setengah bulan. Akhirnya, saya harus memanfaatkan jeda internasional untuk fokus pada pemulihan dan terapi fisik. Keputusan itu sulit, tapi saya tahu itu perlu dilakukan demi kembali dengan kondisi terbaik,” jelas Hilgers.
Meskipun absen pada laga internasional terakhir, Hilgers memastikan komitmennya tidak akan goyah. Ia berjanji akan memberikan segalanya untuk Indonesia dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Pilar Penting di Klub dan Timnas
Selain menjadi andalan di tim nasional, Hilgers juga menunjukkan kepemimpinan di FC Twente setelah kepergian Robin Pröpper ke Rangers FC. Sebagai salah satu bek muda terbaik di Eredivisie, Hilgers kini menjadi panutan bagi pemain muda di klubnya.
“Saya belajar banyak dari Robin, terutama soal bagaimana memimpin tim dan mengatur pemain di lapangan. Sekarang, lebih banyak yang diharapkan dari saya, dan itu menjadi motivasi tambahan,” ujarnya.
Keputusan Hilgers untuk membela Indonesia di tengah minat dari klub besar Eropa seperti Feyenoord, PSV, hingga beberapa tim dari Italia dan Spanyol, menjadi bukti cintanya pada tanah air leluhur. Ia berharap kehadirannya di Timnas Indonesia bisa menjadi inspirasi bagi para pemain muda di Asia Tenggara.
“Indonesia adalah rumah bagi saya. Saya di sini bukan hanya untuk bermain, tetapi juga untuk membantu membangun masa depan yang lebih cerah bagi sepak bola Indonesia,” tutup Hilgers.