Market

Melantai di BEI, Blibli Jadi IPO Internet-Unicorn Terbesar Kedua di Asia Pasifik

Selasa, 08 Nov 2022 – 15:17 WIB

Blibli Jadi IPO Internet-Unicorn Terbesar Kedua di Asia Pasifik - inilah.com

Jajaran direksi PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli). (Tangkapan Layar: Inilah.com/Ahmad Munjin)

PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) menjadi satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak Mei 2022. Emiten dengan kode saham BELI ini juga merupakan internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan Penawaran Umum Saham Perdana alias Initial Public Offering (IPO) sepanjang 2022.

Klaim tersebut, lantaran, perseroan mencatatkan total kapitalisasi pasar sebesar Rp53,3 triliun. Angka ini setara dengan US$3,4 miliar mengacu pada kurs rupiah 15.590 per dolar AS. “Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang tahun 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia,” kata CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto dalam Media Briefing yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Perseroan, sambung Kusumo, berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi. “BELI menjadi pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel di Indonesia yang berfokus pada konsumen dan institusi yang terhubung secara digital di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Blibli Jadi IPO Internet-Unicorn Terbesar Kedua di Asia Pasifik - inilah.com
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono, Komisaris Independen Blibli, Kusmayanto Kadiman dan Raden Pardede, CEO and Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, COO and Co-Founder Blibli, Lisa Widodo, Chief Corporate Secretary and Investor Relations Blibli, Eric Alamsjah Winarta, serta CEO tiket.com, George Hendrata. (Foto: Humas Blibli)

Blibli resmi tercatat di papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BELI, Selasa (8/11/2022). Perseroan menawarkan 100% saham baru (primary shares) kepada investor domestik dan qualified institutional buyer internasional melalui distribusi Reg S/144A.

IPO perseroan berhasil mencatatkan harga perdana mendekati batas atas rentang harga penawaran pada Rp450 per unit saham.

Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO, Blibli berhasil dimaksimalkan sepenuhnya hingga mencapai batas atas sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana. Blibli pun dapat menggalang dana IPO gross sekitar Rp8 triliun atau setara US$513 juta.

IPO ini mendapatkan dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya.

Antusiasme investor berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan (oversubscription) yang mencapai 4,4 kali lipat pada Penjatahan Terpusat (pooling portion). Ini menyebabkan peningkatan jumlah alokasi Penjatahan Terpusat dari 2,5% menjadi 5% dari keseluruhan Jumlah Penawaran.

Kusumo menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi, baik dari kalangan institusi maupun ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di Blibli.

“Hari ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung Blibli sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan.

Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.

“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin.

Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk pelunasan utang serta untuk modal kerja. Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC). Sementara PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU).

PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button