Menakar Kemampuan Para Cawapres Jelang Debat, Siapa Paling Unggul?

Pakar komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Abie Besman mencoba menganalisa kemampuan para cawapres yang akan berlaga di debat kedua Pilpres, Jumat (22/12/2023).

Diketahui, debat kedua ini akan mengusung tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.

Abie meyakini masing-masing cawapres memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Ia menilai Gibran memiliki keunggulan di bidang digital, Cak Imin membawa wacana perubahan, dan Mahfud mengandalkan pengalaman.

Soal Gibran, Abie mengatakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah seorang digital native yang lahir di era teknologi. Ia juga mengapresiasi track record Gibran sebagai Wali Kota Solo, yang banyak melakukan pendekatan-pendekatan sosial dan pemerintahan yang berbasis teknologi.

“Narasi yang berkembang di internet maupun di pembahasan pembahasan yang informal, bahwa Gibran tidak siap, Gibran akan dibantai oleh Mahfud dan Cak Imin, saya pribadi justru melihat tema yang dilakukan di tanggal 22 ini, ada digital, ekonomi, APBD, itu adalah bidangnya Gibran. Karena dia yang sekarang berurusan dengan hal itu, pada saat menjabat sebagai walikota solo,” jelasnya kepada Inilah.com, di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Abie mengakui bahwa ia belum pernah melihat Gibran berdebat, tetapi ia yakin bahwa Gibran bisa bertahan dan bersaing dalam kontestasi politik yang elit. Ia mengatakan bahwa Gibran adalah seorang digital native yang lahir di era yang sudah tersedia teknologi.

“Saya belum pernah melihat Gibran berdebat, tetapi saya yakin bahwa Gibran bisa bertahan dan bersaing dalam kontestasi politik yang elit. Saya percaya bahwa Gibran adalah seorang digital native yang lahir di era yang sudah tersedia teknologi. Saya kira itu adalah keunggulan yang bisa dia manfaatkan dalam debat nanti,” ucapnya.

Abie menyatakan cawapres lain juga memiliki pengalaman dan pendidikan yang tidak bisa dianggap remeh. Cak Imin adalah Ketua Umum PKB yang pernah menjadi aktivis, dan Mahfud MD adalah seorang karatan di bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif di Indonesia.

Abie berharap bahwa debat cawapres nanti akan menjadi debat yang berkualitas dan membantu kita melihat mana calon calon yang memang capable. Ia mengatakan bahwa debat adalah sesuatu yang sehat dalam demokrasi, dan semua pasangan harus ikut serta.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan debat kedua Pilpres 2024, digelar di Jakarta Convention Center (JCC) kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menyebut debat kedua tersebut merupakan sesi khusus untuk para calon wakil presiden (cawapres) yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

“Jadi pada debat yang kedua nanti itu akan dilaksanakan kampanye debat cawapres diselenggarakan pada tanggal 22 desember 2023 dan debat akan dimulai on air jam 19.00 WIB. Tempat penyelenggaraan direncanakan di JCC  di Jakarta,” ucap Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

Sama seperti sebelumnya, debat tersebut akan terbagi menjadi 6 segmen dan berlangsung selama 150 menit dibagi untuk iklan selama 30 menit. Hasyim juga menegaskan bahwa masing-masing paslon hanya boleh membawa maksimal 75 pendukung pada debat cawapres nanti.

Sekadar informasi,  debat capres-cawapres akan digelar sebanyak lima kali dalam masa kampanye pemilu. Sebelumnya, KPU telah menggelar debat pertama untuk capres pada Selasa (12/12/2023) lalu. Adapun tema debat capres-cawapres yang telah ditetapkan oleh KPU sebagai berikut:

Debat pertama: Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan korupsi, Penguatan demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga. (Porsi capres)

Debat kedua: Ekonomi (Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur dan Perkotaan. (Porsi cawapres).

Debat ketiga: Pertahanan , Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. (Porsi capres).

Debat keempat: Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. (Porsi cawapres).

Debat kelima: Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan Inklusi. (Porsi capres).
 

Sumber: Inilah.com