Market

Menanti Cuan Ratusan Persen dari Saham-Saham di Sektor Properti

Selasa, 08 Nov 2022 – 05:01 WIB

Mandiri Sekuritas Teropong IHSG Bertengger di 7.300 Akhir 2022 - inilah.com

(Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Analis meyakini saham-saham di sektor properti bakal memberikan cuan menggiurkan. Syartanya, pandemi COVID-19 berlalu, suku bunga murah, dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS. Lantas, apa saja saham-saham pilihan di sektor ini?

“Jika momentumnya sudah tepat, yaitu COVID-19 berlalu, suku bunga murah dan rupiah kuat, maka investasi di sektor properti berpotensi menghasilkan cuan puluhan bahkan ratusan persen,” kata Pengamat dan Praktisi Pasar Saham Sem Susilo kepada Inilah.com dihubungi via WhatsApp dari Jakarta, Senin (7/11/2022).

Sem menjelaskan, sektor properti jelas berkorelasi dengan suku bunga dan kurs. Apalagi, komponen impor properti masih sangat tinggi dan ini berkorelasi dengan kurs.

“Suku bunga tinggi menjadi beban baik bagi pengembang maupun konsumen. Pengembang dan konsumen sangat mengandalkan pendanaan dari bank,” ujarnya.

Bagi sektor properti, kata dia, pukulan dari COVID-19 sebenarnya sudah berlalu. “Sebenarnya sektor properti sudah siap bangkit. Tapi kini terpukul lagi oleh kurs dan suku bunga,” timpal Sem.

Sebelumnya, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, tren kenaikan suku bunga acuan akan diikuti dengan kenaikan bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sebesar 1-2%. “Dan, setiap kenaikan bunga KPR sebesar 1-2%, akan menurunkan pangsa pasar KPR sebesar 4-5%,” ucapnya tandas.

Paling tidak, Bank Indonesia sudah dua kali menaikkan BI 7-day (Reverse) Repo Rate (BI7DRR) secara agresif, yakni sebesar 50 basis poin ke level 4,75% dalam dua bulan terakhir (September dan Oktober 2022).

Sem pun memperkirakan, sektor properti akan bangkit jika suku bunga dan kurs kembali jinak. “Perlu kesabaran, karena kurs dan suku bunga berkorelasi dengan faktor global,” tuturnya.

Dalam situasi tersebut, Sem menyarankan sebaiknya investor bersikap wait and see terlebih dahulu. “Jika mau masuk, saatnya harus bertahap dan terapkan konsep pyramid,” tuturnya seraya mewanti-wanti.

Untuk pilihan di sektor properti, menurut Sem, banyak pilihan saham bervaluasi murah. “Tapi, yang fundamental sehat dan risiko terukur disarankan saham CTRA (PT Ciputra Development Tbk) dan BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk),” ungkap dia.

Secara fundamental, dia menegaskan, saham BSDE dan CTRA termasuk saham sehat dan murah, dengan integritas manajemen cukup baik. “Jadi, strategi entry sebaiknya tunggu kurs dan suku bunga mulai jinak atau melandai. Karena saham sehat dan valuasi murah, BSDE dan CTRA layak untuk investasi,” imbuhnya.

Pada perdagangan Senin (7/11/2022), saham BSDE berakhir menguat Rp15 (1,6%) ke posisi Rp930 per unit saham. Jumlah lot yang ditransaksikan mencapai 61,9 ribu dengan valuasi senilai Rp5,7 miliar. Begitu juga dengan saham CTRA yang naik Rp5 (0,5%) ke posisi Rp925 per unit saham. Jumlah lot yang ditransaksikan mencapai 104,4 ribu dengan nilai Rp9,7 miliar.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button