Market

Menanti ‘Pesta Kembang Api’ di Bursa Saham di Tengah Sentimen Omicron

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (27/12/2021) diprediksi menguat. Salah satunya didorong oleh sentimen dari aksi window dressing yang biasa terjadi jelang tutup tahun. Namun, laju indeks mendapat hambatan dari perkembangan kasus Omicron di Tanah Air.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (27/12/2021) hingga pukul 10.38 WIB, IHSG melaju tipis di zona hijau 2,435 poin (0,04%) ke posisi 6.565,335. Posisi tertingginya di angka 6.588,426 atau menguat 25,526 poin dan terendahnya 6.562,554 atau melemah 0,346 poin dari posisi pembukaan di angka positif 6.570,558.

Pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, penyebaran varian Omicron memang lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. Akan tetapi, tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) terus menunjukkan angka penurunan. “Berpikir positif saja bahwa Covid-19 sedang menuju ujung, dari pandemi menjadi penyakit biasa, semoga,” kata Sem optimistis, Senin (27/12/2021).

Angka CFR sebesar 41.571 dari 5.052.804 kasus atau 0,82%. “Di bawah 1% merupakan angka yang rendah sekali. Berjaga-jaga oke, tapi jangan mau ditakut-takuti,” ucapnya mewanti-wanti.

Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang mengatakan, tidak terasa sisa perdagangan di tahun 2021 tinggal empat hari lagi. “Akankah ada pesta kembang api?” tuturnya.

Secara month to date, IHSG menguat sebesar 0,44% sementara year to date IHSG menguat sebesar 9,76%. Edwin memperkirakan, di awal perdagangan pekan ini, Senin, ada peluang IHSG untuk menguat.

“Potensi penguatan tersebut salah satunya didorong kombinasi turunnya yield obligasi Indonesia 10 tahun, penguatan rupiah serta kombinasi aksi window dressing atas saham-saham yang berkinerja bagus tetapi belum tercermin dalam kenaikan harga sahamnya,” papar dia.

Katalis positif tersebut, kata dia, terjadi di tengah cukup cepatnya penambahan jumlah korban Covid-19 varian Omicron di Indonesia. “IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran support 6.518 dan resisten 6.612,” tuturnya.

Edwin merekomendasikan beli saham INCO, JPFA, UNVR, TOWR, WIKA, BBNI, ANTM, ADHI, BRIS, dan BRPT dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Jelang siang ini, sebanyak 256 saham menguat, 279 saham melemah, 194 saham stagnan, dan 156 saham tidak ditransaksikan.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp3,74 triliun dan Rp841,6 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp4,58 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp383,3 miliar dan penjualan saham senilai Rp464,6 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp81,3 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button