Market

Mendag Zulhas Optimis Ekonomi Tumbuh 5,3 Persen, Ini Syaratnya

Paruh pertama 2023, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkiflli Hasan optimis, pertumbuhan ekonomi nasional bisa menembus 5,3 persen. Namun harus ditopang ekspor UMKM, selain kuatnya konsumsi masyarakat.

Untuk itu, Mendag Zulhas mendorong para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus mengembangkan produknya untuk menyasar pasar ekspor, khususnya pasar-pasar nontradisional. “Tahun ini mudah-mudahan lebih baik walupun dunia keadaannya lebih buruk. Tapi kita mudah-mudahan lebih baik. Kita perkirakan ekonomi kita akan tumbuh 5,3 tidak kalah dengan tahun kemarin. Oleh karena itu kita perlu kerja keras tadi ya membuka pasar baru agar ekonomi kita tumbuh lebih besar lagi. Jadi tidak usah khawatir,” kata Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan dalam acara Legendary Brand Festival di PIM 3, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023).

Mendag Zulhas menambahkan, kecenderungan ekspor pelaku usaha UMKM ke negara barat, perlu dirubah. Mengingat, kegiatan ekspor di Amerika dan Eropa, kini melambat. Akibat kondisi geopolitik serta ancaman resesi global.

Ketum PAN ini, punya harapan besar agar pelaku UMKM, mulai saat ini, terus mencermati negara-negara yang menjadi pasar nontradisional. Misalnya, Bangladesh, Pakistan dan India. “Kita harus cari alternatif pasar-pasar yang nontradisional. Dan ini cocok sekali dengan UMKM. Mana itu? Asia Selatan, seperti Bangladesh, Pakistan India. Jangan kaget,” terang Mendag Zulhas.

Beruntung, lanjut Mendag Zulhas, Indonesia mengalami surplus transaksi perdagangan dengan negara-negara tersebut. Sebut saja, Bangladesh kata Zulhas, Indonesia surplus sebesar 2 miliar dolar AS. Begitu juga dengan Pakistan surplus 3 miliar dolar AS, dan India surplus 9 miliar dolar AS. “Bayangkan Asia Selatan yang kita gak lirik selama ini. Jadi kalau ekspor ke Bangladesh, Pakistan dan India itu laku,” sebut Mendag Zulhas.

Selain Asia Selatan, Ketua Umum (Ketum) PAN ini, mencermati pasar nontradasional Afrika. Di mana, jumlah penduduk di di negara nontradisional, cukup jumbo. Angkanya hampir 1,3 miliar jiwa. Tentu saja ini membuka peluang besar bagi produk-produk UMKM Indonesia untuk merambah pasar mereka. “Mereka dengan 1,3 miliar manusianya mau beli. Dan kalau UMKM Indonesia ekspor ke sana, enggak cerewet. Afrika sama sekali tidak cerewet,” timpal Mendag Zulhas.

Untuk menjembatani perdagangan dengan Afrika, kata Mendag Zulhas, Kemendag telah membuat perjanjian dagang agar transaksi yang dilakukan pelaku usaha Indonesia, tak dikenai pajak di pasar Afrika.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button