Market

Mendag Zulhas: Percepat Pemulihan Ekonomi Sektor Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi

Rabu, 19 Okt 2022 – 19:24 WIB

Mendag ZulhasAkan Terus Buka Pasar Ekspor untuk Produk UMK Pangan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara Trade, Tourism, and Investment Forum (TTI) yang digelar secara hibrida, Rabu (19/10/2022) – Foto: Dok Kemendag

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menegaskan percepatan pemulihan ekonomi sangat penting khususnya di sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Situasi saat ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan meski sedang terjadi krisis ekonomi global.

“Melalui TTI Forum ini diharapkan kita dapat mendiskusikan langkah-langkah dalam percepatan pemulihan ekonomi di sektor perdagangan, pariwisata dan investasi. Selain itu, forum ini juga dapat memberikan perkembangan kebijakan, informasi, dan strategi terkini di tiga sektor tersebut. Forum ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi tentang solusi strategis peningkatan perekonomian Indonesia bagi para stakeholder,” ujar Mendag Zulhas dalam acara Trade, Tourism, and Investment Forum (TTI) yang digelar secara hibrida, Rabu (19/10/2022).

Acara ini mengusung tema “Accelerating Economic Recovery through Trade, Tourism, and Investment” ini merupakan salah satu rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 yang digelar di ICE, BSD, Tangerang pada 19–23 Oktober 2022.

Dia mengatakan, situasi saat ini sangat kompleks, sebab selain tengah krisis akibat pandemi COVID-19, dunia juga menghadapi krisis iklim. Salah satu dampak nyata akibat krisis iklim adalah intensitas kejadian bencana. Krisis iklim tersebut berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi Indonesia.

“Untuk itu, pemerintah telah mengintegrasikan Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim sebagai salah satu Program Prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024,” kata Mendag Zulhas.

Perbaikan Ekonomi Didorong Sektor Perdagangan

Menurut Mendag, perbaikan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut juga didorong oleh ekspor yang meningkat signifikan. Tren pertumbuhan ekspor yang positif dalam satu tahun terakhir merupakan hasil penerapan sejumlah kebijakan sebagai bagian dari pemulihan ekonomi.

Kebijakan tersebut di antaranya penyederhanaan/pengurangan prosedur dan percepatan proses ekspor, optimalisasi pemanfaatan hasil perundingan perdagangan internasional, dan peningkatan peran aktif perwakilan dagang Indonesia.

Ekspor, lanjutnya, juga tidak lepas dari hasil perjanjian perdagangan Internasional. Hingga September 2022, tercatat 27 perundingan perjanjian perdagangan internasional yang telah ditandatangani dan diimplementasi.

Perjanjian tersebut di antaranya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), dan Indonesia-United Arab Emirates CEPA (IUAE CEPA).

“Selain itu, terdapat 17 perjanjian yang sedang berjalan (on going) dan 18 perjanjian dalam tahapan eksplorasi,” ungkap Mendag Zulhas.

Dia menambahkan, dalam rangkaian kegiatan TTI, juga terdapat kegiatan lainnya seperti seminar internasional dan konsultasi bisnis untuk eksportir potensial.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan rangkaian kegiatan pameran ini melalui kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi,” pungkas Mendag Zulhas.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, sektor pariwisata Indonesia mengalami kenaikan signifikan dan mengungguli Thailand dan Vietnam dilihat dari jenis inklusifitas.

Sementara realisasi investasi pariwisata Indonesia pada 2022 tercatat sebesar USD 417, 25 juta dengan jenis usaha yang paling diminati adalah aktivitas konsultasi manajemen. Dari segi ekonomi kreatif, Indonesia menempati ekonomi kreatif ketiga di dunia dilihat dari kontribusi terhadap GDP setelah Amerika dan Korea Selatan.

“Kami mengajak untuk berinvestasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif karena Indonesia memiliki pasar yang besar serta iklim usaha yang mendukung,” tambah Menteri Sandi.

Sekertaris Kementerian Investasi Ikmal Lukman menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2022 tumbuh 5,44 persen. Hal ini menimbulkan kepercayaan investor, terutama dalam negeri untuk berkolaborasi dengan investor asing. Selain itu, dukungan pemerintah khususnya terkait program hilirisasi menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button