News

Mendag Zulhas Usul Literasi Masuk Kurikulum Sekolah

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong peningkatan indeks literasi masyarakat dengan menekankan pentingnya integrasi literasi ke dalam kurikulum pendidikan formal.

Hal tersebut ia katakan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) yang digelar di Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02 Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (18/6/2023).

“Pentingnya literasi dalam masyarakat modern saat ini ditanamkan. Sebab indeks literasi yang tinggi menjadi kunci utama dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan sektor perdagangan, serta peningkatan daya saing bangsa,” kata Zulhas yang di atas panggung didampingi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat PERGUNU Prof KH Asep Saefuddin Chalim.

Menurut Zulhas, saat ini masih terdapat tantangan besar dalam meningkatkan indeks literasi di Indonesia, terutama di kalangan pendidikan. Sehingga diperlukan peningkatan akses terhadap bahan bacaan dan perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia.

“Di sini pemerintah harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat, untuk membangun perpustakaan sekaligus memberikan akses mudah bagi masyarakat,” kata mantan Ketua MPR RI ini.

Literasi Kurikulum

Selain itu, Zulhas juga menekankan pentingnya integrasi literasi ke dalam kurikulum pendidikan formal di semua jenjang, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

“Kami harapkan mata pelajaran literasi dapat diajarkan secara menyeluruh dan terstruktur, sehingga masyarakat memiliki keterampilan membaca, menulis, dan berpikir kritis yang solid,” tukasnya.

Ia pun mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menginspirasi dan mendorong minat baca serta peningkatan kemampuan literasi di kalangan masyarakat.

Pihaknya pun berkeyakinannya bahwa dengan upaya bersama itu, Indonesia dapat mencapai indeks literasi yang lebih tinggi, dapat tercapai. “Saya mengajak seluruh peserta Rakernas PERGUNU untuk menjadi agen perubahan dalam memperkuat literasi di Indonesia,” kata Zulhas.

Literasi Kurikulum

Menutup pernyataannya, orang nomor satu di Kementerian Perdagangan ini menyebut bahwa peran literasi dan guru tidak bisa dipisahkan dalam upaya meningkatkan indeks literasi masyarakat. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, guru, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai target peningkatan literasi yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, Ketua Umum PERGUNU Prof Dr KH Asep Saefuddin Chalim menuturkan dalam meningkatkan literasi peran guru sangat strategis dalam mencetak anak didik yang berpengetahuan. Apalagi guru memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing dan mengembangkan keterampilan literasi pada anak-anak, remaja, dan dewasa.

“Pentingnya peran guru yang menjadi teladan bagi siswa dalam mengembangkan minat baca. Oleh karena itu saya mengajak para guru untuk menjadi agen perubahan dalam memperkuat budaya literasi di sekolah dan lingkungan sekitarnya,” tutup Zulhas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button