Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto di Kabupaten Serang, Banten, Kamis (14/11/2024). (Foto: Humas Kemendes PDT)
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto lawatan ke tiga desa di Kabupaten Serang, Banten, yaitu Desa Kadugenep, Kecamatan Petir, Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, serta Desa Domas, Kecamatan Pontang, Kamis (14/11/2024).
Dalam lawatan ini, Mendes Yandri menekankan semua irisan kehidupan ada di desa. Maka dari itu, ia ingin memastikan desa-desa di Indonesia menjadi tulang punggung visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan.
“Dalam tiga minggu sejak dilantik Bapak Presiden Prabowo, saya berkeliling ke desa-desa di Indonesia untuk berjumpa langsung dengan para kepala desa dan masyarakat desa. Alhamdulillah hari ini bisa hadir di tiga desa di Serang, yang tidak lain tidak bukan, rumah bagi kami. Saya hakulyakin, kalau masyarakat di desa kami temui langsung tatap muka, kami sentuh dan gugah jiwanya, desa se-Indonesia ini akan maju,” ujar Mendes Yandri.
Lebih lanjut, Mendes Yandri menyampaikan, “Jadi, tagline Kemendes PDT sekarang adalah ‘Bangun Desa, Bangun Indonesia, Desa Terdepan untuk Indonesia’. Ini bukan sekedar semboyan belaka, tetapi saya benar-benar mengajak masyarakat desa di seluruh Indonesia untuk naik kelas, untuk ambil bagian dalam agenda pembangunan, sekaligus merasakan manfaat pembangunan itu. Insya Allah masyarakat desa sejahtera dan selamat dunia akhirat.”
Ia menekankan, jangan sampai Kabupaten Serang tertinggal dari daerah-daerah lain. Per Januari 2025 nanti, program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo akan mulai dijalankan. “Tahap pertamanya. Nah, masyarakat desa jangan sampai hanya jadi penonton dalam program ini. Bahan bakunya harus diambil dsti desa setempat untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa tersebut, misalnya di Serang ini,” tutur Yandri yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
“Terakhir, soal pupuk. Kami sudah mendengarkan langsung cerita para petani di berbagai desa, semua bicaranya sama, sulit dapat pupuk,” tambah Mendes Yandri.
Terkait hal ini, pihaknya sudah bicara langsung dengan Menteri Pertanian. Bahkan pekan lalu, pihaknya menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDT dan Kementan yang dihadiri oleh 1.500 kepala desa.
“Pak Mentan menyampaikan, pupuk ini sudah lama didistribusikan tetapi tidak sampai ke pengguna, ternyata ada mafianya. Ini tidak bisa dibiarkan, dan akan kami urus, bersama Pak Mentan,” ungkap Mendes Yandri yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Di Desa Kadugenep, Mendes Yandri sekaligus meresmikan Kampung Ekonomi Kreatif Kerajinan Tas dan Kelakat Bambu Desa Kadugenep. Di Desa Sindangheuka, Mendes Yandri melihat langsung lokasi produksi sapu lidi. Sedangkan di Desa Domas, ia menyapa para nelayan di Kampung Nelayan Maju.
Dalam kunjungan ini, Mendes Yandri didampingi oleh Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa PDT FX. Nugroho S. Nagoro, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kementerian Desa PDT Ivanovich Agusta, beserta pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemendes PDT.