News

Mendesak, Berikut Kebutuhan Utama Korban Erupsi Gunung Semeru

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait serta pemerintah daerah efektif bahu membahu dalam penanganan darurat pascaerupsi Gunung Semeru. Khususnya proses evakuasi korban terdampak dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.

“Tolong dipastikan tersedia dan cukup. Apabila kurang, mohon untuk dilaporkan agar kami bisa segera bergerak,” tegas Suharyanto dikutip dari Antara.

Berdasarkan hasil asesmen lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) mengungkapkan terkait barang-barang kebutuhan korban erupsi awan panas Gunung Semeru.

Sekretaris Pengurus Pusat LPBINU, Yayah Ruchyati menuturkan bahwa saat ini korban erupsi Semeru membutuhkan makanan cepat saji, terpal, tikar, dan selimut.

“Selain itu tentu saja air mineral, makanan dan susu balita, pakaian layak pakai, masker, vitamin, pampers, dan pembalut,” ujar Yayah, Sabtu dikutip dari NU online (4/12/2021).

Dia juga menjelaskan bahawa telah terjadi banjir di sertai guguran lava panas Gunung Semeru disertai hujan abu.

“Warga mulai dievakuasi untuk mengungsi,” kata Yayah.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang, Jawa Timur, Abdul Majid Ridwan mengatakan, Tim NU Peduli menyediakan posko pengungsian korban di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Candipuro, dan Gedung MWCNU Pronojiwo

Candipuro dan Pronojiwo merupakan dua kecamatan yang terdampak parah erupsi awan panas Gunung Semeru, termasuk delapan desa di dua kecamatan tersebut. Sementara itu, jembatan Gladak Perak sebagai jalur pengevakuasian utama juga dikabarkan ambruk.

Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Upaya penyelamatan dan evakuasi warga masih terus berlangsung.

Tim NU Peduli Semeru terdiri dari gabungan personel LPBINU, LAZISNU, dan Banser. Selain mengevakuasi korban ke Gedung MWCNU, para relawan NU Peduli juga mengevakuasi para warga terdampak ke beberapa titik pengungsian seperti di Balai Desa Penanggal, Masjid Jarit, Balai Desa Sumberwuluh dan beberapa rumah warga yang aman.

Data sementara korban luka bakar akibat terdampak letusan Gunung Semeru yang dirawat di Puskesmas Penanggal tercatat sebanyak 41 orang mengalami luka bakar dan sebagian sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Dampak letusan Gunung Semeru menyebabkan 13 orang meninggal dunia dan puluhan warga mengalami luka bakar. Sebanyak 2 orang sudah diidentifikasi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button