Wi-Fi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan dengan menghubungkan komputer dan ponsel ke internet untuk bekerja, berbelanja, dan mendapatkan informasi. Sebagian besar dari kita bergantung pada perangkat yang mendukung Wi-Fi, seperti jam tangan pintar, memeriksa email, atau bahkan memantau pola tidur melalui pelacak tidur.
Namun, banyak yang tidak menyadari potensi risiko yang terkait dengan medan elektromagnetik (EMF) yang dipancarkan perangkat nirkabel. Kebiasaan ini dapat menimbulkan kekhawatiran yang signifikan tentang dampak kesehatan dari paparan Wi-Fi, terutama di malam hari saat tidur.
Cuplikan Instagram dari akun @kashkhanofficial menjelaskan mengapa seseorang harus mematikan Wi-Fi di malam hari dan memperbaiki kebiasaan tidur.
Risiko Radiasi Wi-Fi
Radiasi Wi-Fi berbahaya bagi kesehatan. Paparan EMF telah dikaitkan dengan perubahan pada sawar darah-otak dan perubahan ekspresi mikroRNA, yang penting untuk berfungsinya otak dengan baik. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan dalam proses seluler atau proses kimiawi yang terjadi pada sel-sel organisme untuk mengubah energi tersimpan menjadi bahan kimia dan dapat digunakan sel, sehingga mengurangi efisiensi energi yang diproduksi oleh sel.
Perubahan ini dapat mengganggu fungsi seluler, sehingga mengakibatkan berkurangnya efisiensi dalam produksi energi sel. Karena mitokondria disebut sebagai pusat sel-sel kita, radiasi EMF diketahui dapat memengaruhi sel-sel tersebut secara negatif. Jika mitokondria rusak, hal itu dapat menyebabkan kelelahan dan mengganggu proses perbaikan tubuh normal selama tidur.
Tidur merupakan waktu yang penting untuk perbaikan dan peremajaan sel. Ini merupakan periode ketika tubuh melakukan berbagai aktivitas pemulihan yang diperlukan untuk tetap sehat dalam segala aspek. Jika radiasi Wi-Fi memengaruhi aktivitas mitokondria dan pembangkitan energi, maka sistem perbaikan yang penting dapat terpengaruh. Ini sangat serius, karena perbaikan sel baik wajib dilakukan untuk menjaga kebugaran fisik dan mental.
Beberapa Risiko Paparan Wi-fi
Kemandulan Pria
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi Wi-Fi jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi pria. Sebuah studi pada 2014 melaporkan bahwa paparan tersebut menurunkan fungsi reproduksi pada tikus jantan. Studi lain yang dilakukan pada 2016 melaporkan kerusakan DNA pada testis tikus.
Selain itu, sebuah studi tahun 2015 yang melibatkan lebih dari 1.000 pria menemukan bahwa mereka yang sering menggunakan internet nirkabel memiliki motilitas sperma yang lebih rendah dibandingkan pengguna internet kabel, meskipun studi tersebut tidak mengeksplorasi faktor lain seperti merokok yang dapat memengaruhi hasil ini.
Fungsi Kognitif
Ada pula kekhawatiran terkait fungsi kognitif. Sebuah penelitian yang dilakukan di 2017 terhadap hewan melaporkan bahwa paparan Wi-Fi pada tikus menyebabkan gangguan kemampuan pengenalan dan memberikan indikasi bahwa hal itu mungkin terkait dengan penyakit neurodegeneratif. Namun, ini murni teoritis dan tidak diterapkan pada penelitian manusia.
Kesehatan Jantung
Perubahan irama jantung dan tekanan darah telah terdeteksi pada kelinci yang terpapar Wi-Fi dalam sebuah studi pada 2015. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya dampak kardiovaskular, namun mekanisme pastinya belum dipahami dan studi pada manusia perlu dilakukan untuk membuktikan hubungan langsung. Seluruh temuan pada hewan menunjukkan potensi risiko paparan Wi-Fi, namun hal ini perlu diselidiki lebih lanjut untuk klarifikasi dalam studi pada manusia.
Rekomendasi terbaik adalah mematikan Wi-Fi di malam hari. Tindakan ini akan meminimalkan paparan EMF saat tidur dan memberi tubuh lebih banyak waktu untuk pulih tanpa gangguan teknologi. Selain itu, lingkungan yang bebas teknologi meningkatkan kualitas tidur secara umum dan memberi Anda kesempatan untuk bangun dengan segar.