Arena

Mengenal Lebih Dekat Formula E, Kejuaraan Dunia Setara F1

Indonesia pernah menjadi tuan rumah balapan Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada pada Sabtu (4/6/2022) lalu. Pada mulanya, Formula E digelar di Indonesia pada Juni 2020. Namun, akibat situasi pandemi yang semakin memburuk, akhirnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil keputusan untuk menunda acara tersebut

Kini, ajang balapan itu telah berkembang menjadi merek hiburan global dengan motor sport sebagai jantungnya. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya public figure dan tokoh-tokoh penting yang datang ke acara tersebut.

Selain itu, tidak jarang para pebalap Formula E berlaga di ajang dunia bergengsi lainnya, misalnya Formula 1, Formula 2,  World Endurance Championship, dan banyak acara balap lainnya. 

Lalu, apa itu Formula E? Dikutip dari laman resmi Formula E, ini penjelasannya.

Apa Itu Formula E?

Formula E merupakan ajang balap mobil bertenaga listrik yang berlangsung di jalanan kota dengan tim dan pebalap terbaik dunia. Diketahui bahwa kini ada sekitar 24 pebalap dan 12 tim yang ikut terlibat dalam ajang ini. 

Tujuan dari diselenggarakannya Formula E adalah memberi kesempatan kepada orang-orang untuk mengenal mobil listrik dengan harapan meningkatkan penggunaan mobil listrik di seluruh dunia.

Awalnya di tahun 2011, ajang ini hanyalah sebuah keinginan dari seorang pengusaha Spanyol bernama Alejandro Agag, yang kini menjabat sebagai CEO Formula E bertemu dengan mantan Presiden FIA, Jean Todt di sebuah restoran di Prancis. Keinginan tersebut membahas persoalan bagaimana jika ada ajang balapan mobil single-seater pertama yang sepenuhnya menggunakan mobil listrik.

Selanjutnya, tiga tahun kemudian mimpi itu akhirnya terwujud. Formula E berhasil debut pada tahun 2014 di Olimpic Park, Beijing, China. Pada ajang Formula E pertama tersebut, Lucas Di Grassi dari Audi Sport ABT keluar sebagai pemenang.

Sejak saat itu, Formula E akhirnya berkembang menjadi salah satu ajang balapan mobil paling bergengsi di dunia. Hal tersebut bisa disaksikan pada musim 2020/2021 ketika Formula E mendapatkan status kejuaraan dunia, lalu mengubah namanya menjadi ABBA Formula E World Championship.  Artinya, ajang balap ini sudah setara Formula 1 (F1).

Spesifikasi Mobil Formula E

apa itu formula e
Mobil Balap Gen2 yang Dipakai Dalam Ajang Formula E. Foto: venturiracing.com

Ajang Formula E pertama kali diluncurkan pada tahun 2014 dengan mobil Generasi 1, kemudian mobil Generasi 2 dikembangkan pada tahun 2018 dan digunakan hingga saat ini. 

Satu hal paling menonjol dari mobil Gen 2 ini adalah baterainya yang memiliki kapasitas jauh lebih besar dari generasi pertama. Selain itu, penggunaan sumber tenaga yang berbeda turut memengaruhi spesifikasi yang berbeda pula dengan mobil yang biasa digunakan pada ajang Formula 1 yang selama ini kita kenal. 

Dikutip dari fiaformulae.com, ini spek lengkapnya.

1. Baterai

Gen 2 memiliki baterai 250kW yang dapat menghasilkan tenaga maksimum hingga 339,6 dk dan 273,7 dk dalam mode balap.

Kapasitas baterai generasi kedua disebut-sebut dapat menguji satu sesi balapan penuh tanpa perlu mengisi ulang atau mengganti baterai. Ini membantu para pembalap tidak perlu lagi berganti mobil saat balapan, seperti yang terjadi pada mobil generasi pertama.  

2. Dimensi

Diketahui mobil Gen2 ini berukuran panjang 5.200 milimeter, lebar 1.800 milimeter, tinggi 1.063,5 milimeter, dan berat sekiar 900 kilogram, termasuk berat baterai dan pebalap. Konfigurasi tenaga dan dimensinya dapat mempercepat Gen2 dari nol hingga 100 km/jam hanya dalam 2,8 detik.

Tak hanya itu saja, mobil balap Formula E memiliki perbedaan dengan mobil balap Formula 1. Mobil balap Formula E memiliki keistimewaan di bagian depan kabin pengemudi, yaitu terdapat sejenis rangka yang melindungi kokpit. 

3. Attack Mode dan Fan Boost

Setiap mobil memiliki dua mode daya (tenaga). Mode tenaga pertama adalah 200 kW (268 tk) untuk tenaga dasar dan 235 kW (315 tk) untuk Attack Mode. 

Attack Mode merupakan mode tenaga ekstra Formula E yang harus digunakan oleh semua pembalap selama balapan. Apabila pembalap mengaktifkan mode ini, penonton akan melihatnya lampu berwarna biru dibalik pelindung kepala mobil yang biasa disebut Halo. 

Cara mengaktifkan fitur Attack Mode adalah dengan menekan tombol tertentu yang terdapat pada setir setelah masuk pada zona aktivasi.

Selanjutnya, ada mode tenaga Fanboost. Penonton bisa memilih pembalap favorit mereka berdasarkan voting. Lima pebalap dengan suara terbanyak akan  menerima daya maksimum 250 kW selama lima detik. 

Pembalap baru  itu pun dapat mengaktifkan mode daya Fanboost setelah balapan berlangsung selama 22 menit. Penonton pun dapat melihat pebalap yang mengaktifkan Fanboost ditandai dengan lampu yang menyala berwarna keunguan pada Halo.

Spesifikasi lengkap mobil balap Gen2 Formula E.

  • Panjang keseluruhan: 5.200 mm
  • Lebar keseluruhan: 1.800 mm
  • Tinggi keseluruhan: 1.063,5 mm
  • Bobot minimal (termasuk pebalap): 900 kg
  • Jarak sumbu: 3.100 mm
  • Energy recovery: sampai 25 persen
  • Penggerak: roda belakang (RWD).
  • Tenaga maksimal: 250 kW (339,6 dk)
  • Regenerasi maksimal: 250 kW
  • Kecepatan maksimal: 280 km/jam

Harga Mobil Formula E

Mobil Formula E Gen1 mulai dijual ke publik pada 2018, menurut laporan Bloomberg yang dikutip Carscoops

Setiap mobil diperkirakan akan dipatok mulai harga antara US$200.000 hingga US$289.000 atau setara Rp2,9 miliar hingga Rp4,2 miliar. Ini merupakan setengah dari harga baru. Saat itu, nominal harga baru mobil Formula E Gen1 mencapai US$458.000 atau setara Rp6,6 miliar.

Nilai nominal ini terbilang masih sedikit lebih murah dari harga motor MotoGP. Dalam laporan The Race menyebutkan setiap unit motor MotoGP akan dijual dengan nilai nominal 2 hingga 4 juta euro atau sekitar Rp34,8 hingga Rp69,9 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button