Mengenal Pavel Durov, CEO Telegram yang Punya 100 Anak tanpa Perlu Menikah


Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, adalah sosok yang dikenal luas sebagai inovator di dunia teknologi. Durov baru baru ini ditangkap di Prancis akhir pekan lalu. Penangkapannya terkait dengan tuduhan serius tentang pelanggaran seksual dan kurangnya moderasi di platform Telegram. 

Sebelum penangkapannya, Durov telah menjadi berita utama karena pengakuannya pada bulan Juli bahwa ia telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donasi sperma yang dilakukannya selama 15 tahun terakhir meski ia tidak pernah menikah. 

Durov, yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar $9,15 miliar (Rp137 Triliun) menurut Bloomberg, hidup tanpa batasan dengan berbagai paspor dan tempat tinggal, sambil berupaya melindungi kebebasan komunikasi dari pengawasan pemerintah.

Lahir pada tahun 1984 di Uni Soviet, Durov tumbuh sebagai seorang jenius di bidang pemrograman. 

Bersama dengan kakaknya, Nikolai, Durov menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan teknologi sejak usia dini. Keahlian inilah yang kemudian membawanya mendirikan Vkontakte (VK), platform media sosial yang sering disebut sebagai “Facebook-nya Rusia”, pada tahun 2006.

Namun, bukan hanya kesuksesannya di dunia teknologi yang membuat Durov menjadi sorotan. Pada bulan Juli 2024, Durov mengejutkan dunia dengan pengakuannya bahwa ia telah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donasi sperma selama 15 tahun terakhir. 

Keputusan Durov untuk menjadi ayah dari begitu banyak anak tanpa melalui pernikahan mencerminkan pandangannya yang unik tentang kehidupan dan keluarga.

Bagi Durov, kebebasan adalah hal yang paling utama dalam hidupnya. Hal ini terlihat dari pilihannya untuk tidak terikat oleh konvensi sosial seperti pernikahan, namun tetap memilih untuk melanjutkan garis keturunannya dengan cara yang tidak biasa. 

Meski mengklaim sebagai ayah dari lebih dari 100 anak, Durov tidak memberikan banyak rincian tentang kehidupan anak-anaknya atau hubungannya dengan mereka. 

Dalam dunia bisnis, Durov dikenal sebagai pendiri Telegram, aplikasi pesan yang menekankan pada privasi dan kebebasan berkomunikasi. 

Telegram telah menjadi salah satu platform pesan paling populer di dunia, dengan ratusan juta pengguna. Namun, dengan popularitas itu juga datang kontroversi, termasuk tuduhan bahwa Telegram digunakan oleh kelompok teroris dan penjahat untuk berkomunikasi secara aman.

Dengan semua pencapaian dan kontroversi yang melingkupinya, Pavel Durov tetap menjadi salah satu figur paling menarik dan kompleks di dunia teknologi saat ini.