Mengenal Sosok Pemilik Roti’O, Bukan Dude Harlino!


Perlu Anda ketahui, Dude Harlino hanya berperan sebagai brand ambassador dari merek Roti’O, bukan pemilik sebenarnya. Pemiliknya sendiri merupakan pria asal Surabaya bernama Rifqy Muhammed.

Ketika lewat di dekat outletnya, semerbak wangi kopi dan butter pasti akan tercium kemana-mana. Yup, siapa lagi kalau bukan Roti’O!

Merek roti bulat dengan cita rasa yang khas ini telah berkembang dan mengokohkan posisinya di pasar Indonesia. Buktinya, outlet Roti’O sendiri bisa ditemukan hampir di seluruh stasiun kereta hingga bandara penerbangan.

Karena pertumbuhannya yang cukup masif, banyak orang mungkin sempat bertanya-tanya, siapa pemilik merek roti ini?

Siapa Pemilik Roti’O?

Sebagian besar orang mungkin sempat salah kaprah dengan menganggap Dude Harlino sebagai pemilik Roti’O.

Memang, wajah aktor populer tanah air itu cukup sering terpampang di poster-poster dan papan iklan merek roti ini. Namun, perlu diketahui bahwa Dude Harlino hanya berperan sebagai brand ambassador Roti’O.

Usut punya usut, brand Roti’O sendiri berada di bawah naungan PT Sebastian Citra Indonesia. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 23 Mei 2012 dan membangun outlet Roti’O pertamanya di Stasiun Jakarta Kota.

Di samping itu, beberapa sumber juga menyebutkan bahwa Dita Destiara merupakan sosok pemilik Roti’O. Perlu diluruskan, Dita Destiara bekerja sebagai sekretaris presiden direktur pada PT Sebastian Citra Indonesia, mengutip dari laman LinkedIn miliknya.

Jika dilihat berdasarkan profil LinkedIn-nya, pemilik PT Sebastian Citra Indonesia dan Roti’O yang sebenarnya bernama Rifqy Muhammed.

Sayangnya, informasi mengenai Rifqy Muhammed sebagai pemilik Roti’O cenderung sangat terbatas. Yang ketahui, Rifqy Muhammed merupakan pria asal Surabaya, Jawa Timur.

Sejarah Berdirinya Roti’O

Pada awalnya, kehadiran Roti’O di Indonesia tidak lepas dari kolaborasi pesaingnya, yakni Rotiboy milik Hiro Tan asal Malaysia.

Dari kabar yang beredar, Roti’O merupakan hasil dari pecah kongsi antara pemilik Rotiboy dan pemegang franchise merek roti tersebut di Indonesia.

Pada tahun 2000, lisensi franchise Rotiboy sempat dibawa masuk ke Indonesia oleh PT Bintang Indo Jaya. Namun, memasuki tahun 2012, PT Bintang Indo Jaya melepas lisensi Rotiboy di Indonesia.

Akhirnya, PT Sebastian Citra Indonesia mulai membangun Roti’O yang dengan konsep produk yang hampir serupa.

Namun, untuk membedakan strateginya dengan Rotiboy, Roti’O menggunakan pendekatan dengan membangun outlet di bandara atau stasiun. Tujuannya adalah agar brand roti ini mudah dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Sampai saat ini, Roti’O sukses melebarkan cakupan bisnisnya dengan mendirikan hingga lebih dari 680 outlet yang tersebar di seluruh tanah air, mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Bali, Sumatera, hingga Maluku.

.

.

Dapatkan Informasi Terupdate dan Paling Menarik Seputar Ekonomi dan Finansial di Laman Google News Inilah.com.