News

Mengenang Ferry Mursyidan Baldan, Sosok Politikus “Hangat” dengan Segudang Pengalaman

mengenang-ferry-mursyidan-baldan,-sosok-politikus-“hangat”-dengan-segudang-pengalaman

Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Ferry Mursyidan Baldan meninggal dunia, Jumat (2/12/2022). Ia ditemukan meninggal dunia dalam mobil pribadi yang terparkir di basement Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan.

Mungkin anda suka

Jenazah pria berusia 61 tahun itu selanjutnya dimakamkan pada malam harinya di Taman Pemakaman Umum (TPU), Karet Bivak, Jakarta Pusat. Isak tangis tangis keluarga, kerabat, maupun kolega mengiringi pemakaman almarhum.

Wafatnya pria kelahiran 16 Juni 1961 itu mendatangkan duka mendalam. Tak hanya bagi keluarga, tetapi juga para kolega. Sejumlah kenangan terkait Ferry Mursyidan Baldan semasa hidup pun terlontar.

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon mengenang almarhum sebagai sosok yang “hangat”, intelek, dan selalu semangat.

“Saya kenal almarhum tahun 1990 ketika Kongres HMI di Asrama Haji, Pondok Gede, selalu bersahabat sejak itu,” kata Fadli dikutip dari akun Instagram @fadlizon, Sabtu (2/12/2022).

Sementara, Presiden Joko Widodo mengenang Ferry Mursyidan Baldan sebagai sosok pekerja baik. Selain itu, almarhum merupakan pribadi hangat serta menjalin komunikasi yang baik dengan siapa saja. Jokowi menilai dunia politik Indonesia kehilangan salah satu tokoh baik.

Sedangkan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenang sebagai almarhum sebagai sosok humoris. Sebab, Ferry kerap bergurau.

“Dia (Ferry) sering bergurau. Kalau dia ada, di PMI (Palang Merah Indonesia) selalu ramai jadinya suasana. Dia memang selalu ke PMI,” kata JK saat bertakziah ke rumah duka almarhum di Slipi, Jakarta Barat, Jumat malam.

Ferry Mursyidan Baldan menempati kursi Menteri ATR/Kepala BPN pada dari 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016 pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Ia pernah berkecimpung di Partai Golkar dan Partai NasDem.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Ferry pernah tercatat sebagai anggota Komisi II DPR untuk periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu. Ferry terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara, putera pasangan Baldan Nyak Oepin Arif asal Aceh dan Syarifah Fatimah (alm) berasal dari Suku Batak Kluet di Provinsi Aceh.

Kedua orang tuanya yang berasal dari Aceh. Namun lama bermukim di Bandung Jawa Barat, karena bekerja sebagai karyawan Telkom di Kantor Pusat Telkom di Bandung

Ferry melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung. Ia lulus tahun 1988.

Aktif di Berbagai Organisasi

Dia aktif di berbagai organisasi. Antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ferry pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992.

Saat kecil Ferry punya dua cita-cita: menjadi seorang pilot pesawat terbang atau menjadi diplomat. Kedua cita-cita itu akan memungkinkannya melanglang buana ke berbagai negara.

Namun, keinginan itu kandas karena ia berkacamata. Ferry kemudian menjadi seorang politikus dan anggota parlemen.

Tahun 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golkar yang kini dikenal sebagai Partai Golkar. Kemudian ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.

Ia pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999).

Pemilu 1997 menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ia ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara.

Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002. Tetapi tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Otomatis masa kerja DPR RI hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999.

Pada pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II. Dalam periode ini, Ferry terlibat penyusunan UU yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis, yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua Pansus.

Pada 2018, Ferry bergabung dengan Tim Kampanye Nasional dari kubu Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno

Pengalaman Organisasi:

BADKO HMIJawa Barat – Ketua Umum (1998–1990)
PB HMI– Ketua Umum (1990–1992)
Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD– Anggota (1984-1985)
Senat Mahasiswa Fisip UNPAD–Ketua Umum (1985-1986)
DPP AMPI–Sekretaris Jendral (1998 – 2003)
DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda (1992-2004)
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan) (disingkat NasDem atau Nasdem) (2010- 2018)
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
1997-2004 (Anggota)
1999-2004 (Wakil Ketua Komisi II)
2004-2005 (Ketua Komisi II)
2005-2009 (Anggota Komisi II)
Anggota MPR – RI (Utusan Golongan) 1992-1997
Peneliti Lapangan Wilayah Jawa Barat–LP3ES 1989
Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Aceh (tahun 2001)
Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua (tahun 2001)
Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden (tahun 2003)
Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (Tahun 2006)

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button