Jika Anda sering menghisap vape di dalam mobil, penelitian terbaru ini bisa menjadi pengingat penting. Kebiasaan sehari-hari di mobil ini bisa membuat anak Anda terpapar racun penyebab kanker.
Sebuah studi baru dari Woolcock Institute of Medical Research, Australia mengungkapkan bahwa residu vape yang tertinggal di permukaan interior mobil dapat membahayakan anak-anak dan remaja terhadap paparan racun berbahaya dalam waktu lama setelah uapnya hilang.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa cairan vape non-nikotin pun dapat menyebabkan kerusakan otak, masalah ingatan, dan kecemasan. Ini menambah kekhawatiran serius tentang dampak jangka panjang dari vaping oleh orang lain. Formaldehida dalam vape juga dapat menyebabkan kanker.
Sisa-sisa rokok atau vaping dapat tertinggal di permukaan bagian dalam kendaraan dan ditularkan ke orang lain melalui sentuhan. Bayi dan anak kecil sangat berisiko karena mereka dapat menyentuh setiap permukaan dan kemudian memasukkan tangan mereka ke dalam mulut.
Untuk penelitian ini, tikus diberi berbagai jenis cairan rokok elektrik. Yang mengejutkan, menyentuh cairan rokok elektrik bebas nikotin pun dapat mempengaruhi ingatan jangka pendek pada tikus, yang menunjukkan banyak hal tentang bahaya rokok elektrik meskipun bebas nikotin bagi fungsi otak dan kemampuan kognitif.
Tikus yang terpapar uap nikotin tidak mengalami masalah ingatan yang sama, tetapi menunjukkan peningkatan tingkat kecemasan, gejala yang diketahui terdokumentasi pada orang dewasa muda. Dalam kedua kasus tersebut, sel-sel otak hancur dan terjadi peradangan otak.
“Bagi saya, ini lebih tentang meningkatkan kesadaran. Saya agak berada di pihak yang berpendapat bahwa orang harus diizinkan melakukan apa pun yang mereka inginkan selama mereka memahami apa risikonya,” ujar peneliti utama dan profesor terkemuka Prof Brian Oliver, mengutip Times of India.
“Tetapi yang menjadi rumit dengan vaping tangan ketiga adalah bahwa anak yang duduk di sofa atau kolega yang Anda ajak bekerja sebenarnya tidak ingin mendapat paparan itu. Dan jika mereka tidak tahu bahwa mereka menerima paparan itu, di situlah saya khawatir.”
Prof Oliver mengatakan sementara orang-orang harus berusaha tetap aman di area yang mungkin memiliki konsentrasi residu vape yang tinggi. Namun orang juga tidak boleh paranoid tentang hal itu.
“Jika anak Anda pergi ke rumah (seorang perokok vape), mungkin jangan biarkan mereka merangkak di atas karpet dan memasukkan tangan ke dalam mulut,” katanya. “Jika Anda punya teman yang suka vape, pikirkan saja apa artinya itu bagi Anda.”