Mengubah Stigma dan Merawat Mental Warga Jakarta ala RIDO

Selasa, 12 November 2024 – 07:00 WIB

Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil memamerkan mobil curhat yang baru saja diluncurkan, salah satu janji kampanyenya di kontestasi Pilkada Jakarta. (Foto: Dok. Tim Humas Ridwan Kamil)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Kesehatan mental masih belum jadi perhatian pemerintah. Diperparah adanya stigma sosial yang melekat di setiap isu kesehatan mental. Terkadang, stigma tersebut justru bisa menghambat orang yang mengidap penyakit mental untuk mendapatkan bantuan profesional.

Mereka takut mendapatkan anggapan yang tidak baik dari orang-orang di sekitarnya atau kerabat dekatnya. Fenomena ini ditangkap cagub-cawagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) dengan menawarkan program mobil curhat.

Gagasan ini sempat disentil sejumlah pihak, terkhususnya dari sang pesaing, Pramono Anung. Baginya program mobil curhat tak ada urgensinya. Sambil bekelakar, Pramono memilih memendam persoalan ketimbang berkeluh kesah ke orang lain.

“Saya tidak mau curhat dengan orang lain. Pokoknya kalau urusan curhat saya sama diri sendiri,” kata Pramono yang berpasangan dengan Rano Karno dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ucapan Pramono menyiratkan bahwa stigma negatif soal kesehatan mental kadung mengakar. Pernyataan itu juga mengingatkan pada salah satu ulasan di dalam buku Advokasi Kesehatan Mental susunan Ns. Windy Freska (2023). Dijelaskan bahwa stigma muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental itu sendiri. Mereka memiliki pengetahuan yang terbatas tentang gejala, penyebab, dan cara pengobatannya, sehingga sering menganggap remeh.

Advertisement

Dampaknya bisa ditengok dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Data tersebut menunjukkan bahwa negara Indonesia belum dapat menyelesaikan masalah kesehatan mental secara tepat.

Dalam catatan global, menurut laporan VAAY bertajuk The Least and Most Stressful Cities Index 2021, Jakarta berada di urutan kesembilan dengan skor akhir sebesar 41,8 dari skala 1-100 poin. Semakin rendah skor, maka tingkat stres di sebuah kota kian tinggi.

Ridwan Kamil berpendapat bahwa kesehatan mental adalah bagian integral dari kesejahteraan masyarakat yang tidak boleh diabaikan. Program mobil curhat, kata RK—sapaan Ridwan Kamil— langkah paralel yang bisa berjalan berdampingan dengan pembangunan fisik kota. Ia menekankan pentingnya memberikan perhatian pada kesehatan mental warga sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah.

Ia mengingatkan, di kehidupan perkotaan seperti Jakarta, masalah kesehatan mental kerap kali tersembunyi dan dianggap sepele, padahal dampaknya dapat merusak produktivitas dan kualitas hidup. “Sambil mengatasi masalah fundamental, jangan menyepelekan potensi orang yang stres hingga mengarah ke penyakit mental,” ujar RK saat berbincang dengan awak media di Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2024).

RK pun sudah merilis mobil curhat belum lama ini, sebagai bukti gagasannya bukan cuma ‘omon-omon’. Kendaraan tersebut sempat dipamerkan di Graha Wiranesia, Cilandak, Jakarta Selatan pada Minggu (2/11/2024). Selain bilik curhat, mobil ini menyediakan dua jenis permainan atau games yaitu Game Teriak dan Game Injak Masalah. RK menjelaskan lewat permainan ini warga dapat meluapkan emosinya dan menjadi pengantar sebelum melakukan sesi curhat.

Mantan gubernur Jawa Barat itu menerangkan, nantinya ada dua tipe mobil curhat, yang pertama tipe kapsul curhat yang berukuran lebih kecil dan curhatnya dilakukan via zoom di ruangan tertutup menggunakan earphone. Kemudian ada tipe yang lebih besar di mana masyarakat bisa curhat lewat zoom, namun ada pula yang bertemu secara fisik.

“Jadi nanti ada yang sifatnya pakai apps, tidak bertemu, cukup chatting atau via voice. Kemudian ada yang bertemu tapi curhatnya dilakukan secara zoom. Yang ketiga, curhatnya bisa dilakukan bertemu fisik,” tuturnya.

Sebelum diresmikan dan dipamerkan pada awal November, rupanya program mobil curat ini sudah dijalankan sejak 20 Oktober, dan telah melayani 3.000 lebih warga. Gagasan ini pun mendapat apresiasi dari kalangan praktisi.

Psikiater sekaligus ahli kesehatan mental Lahargo Kembaren menyatakan,  untuk menangani kesehatan mental di masyarakat, perlu dilakukan beberapa langkah penting. Dia menekankan, dukungan yang diperlukan meliputi penyediaan layanan hot-line, mobil curhat, konselor, hingga aplikasi konsultasi online.

“Saat seseorang mengalami stres, sangat penting bagi mereka untuk memiliki ruang untuk berkomunikasi dan menceritakan apa yang mereka rasakan dengan bebas, nyaman, dan tanpa penilaian,” ucapnya seraya berharap, mobil curhat dapat memberi dorongan positif bagi masyarakat agar lebih terbuka membicarakan kesehatan mental mereka.

Topik

BERITA TERKAIT