News

Menjadi Pahlawan di Ruang Digital

Makna pahlawan pada era digitalisasi saat ini dinilai kian meluas. Sebagai contoh, pahlawan tidak lagi sebatas bermakna sosok gagah berani dan rela mengorbankan jiwanya demi sebuah kebenaran dan suatu hal yang sangat berarti.

Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh, setiap orang sangat berpeluang untuk menjadi pahlawan di era digital saat ini. Hal tersebut bisa diraih dengan perilaku cakap dan bijak dalam mengakses dan beraktivitas di ruang digital.

“Pahlawan digital bagi saya pribadi adalah seluruh pengguna teknologi digital yang bisa bermanfaat bagi kita semua. Banyak sekali sosok yang menginspirasi kita di zaman sekarang ini,” kata Kresna dalam keterangan tertulis, Rabu (13/4/2022).

Pernyataan Kresna mengemuka dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertema Pahlawan di Era Digital. Dia menyebut sudah banyak sosok di Tanah Air yang berhasil menjadi seorang pahlawan digital.

“Kita tahu ada tokoh-tokoh besar seperti di Indonesia ini, ada Bapak Menteri Nadiem Makarim dengan start up-nya. Kita juga bisa menjadi pahlawan dunia digital dengan menggunakan digital yang baik dan sehat serta bermanfaat bagi orang banyak,” ujar Kresna.

Sebab, lanjut Kresna, penggunaan ruang digital secara tak baik dan tidak sehat akan memunculkan efek negatif. Ia mencontohkan, seseorang yang menyebarkan hoaks atau berita bohong, ujaran kebencian, ideologi yang tidak tepat hingga video porno.

“Jadi selain ada orang-orang yang bisa menjadi pahlawan juga banyak sekali orang-orang yang bisa menjadi musuh,” terangnya.

Untuk terhindar dari hal demikian, Kresna mengatakan, literasi digital menjadi kunci. Literasi ini akan mampu menentukan sikap dan perilaku para pengguna dalam mengakses ruang digital seperti media sosial.

“Jadi mari kita mulai dengan diri kita sendiri agar orang-orang juga mengikuti dengan menjadi pengguna digital yang lebih baik,” tegas Kresna.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Samuel Abrijani Pangerapan mengakui, pada era digital saat ini, literasi digital sangat perlu. Dengan begitu, akan lahir sosok-sosok pahlawan digital yang mampu menggunakan ruang digital secara bijak.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melalui mitra dan jejaringnya terus memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan digital pada seluruh lapisan masyarakat Indoensia.

“Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis empat pilar utma, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan pemahaman digital. Hingga tahun 2021 tahun program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat Indonesia,” ujar Samuel.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button