Menjajal DeepSeek, Chatbot AI China yang Melampaui ChatGPT di App Store


Chatbot baru dari perusahaan China, DeepSeek, mencuri perhatian dunia akal imitasi (AI) dengan performa yang disebut-sebut menyaingi ChatGPT dari OpenAI dan Claude dari Anthropic. Lebih mengejutkan, DeepSeek dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah, menjadi sorotan di tengah persaingan ketat teknologi kecerdasan buatan.

Pada Senin (27/1) pagi, aplikasi DeepSeek sempat mengalami gangguan akibat lonjakan trafik pengguna dan serangan siber. Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di Apple App Store, bahkan melampaui ChatGPT.

Performa yang Menggoda, Censorship yang Membatasi

Setelah inilah.com mencobanya, DeepSeek terbukti andal menyelesaikan persoalan matematika, fisika, dan logika dua kali lebih cepat daripada ChatGPT. Jawaban untuk pertanyaan terkait pemrograman juga sekompeten pesaingnya. Namun, chatbot ini memiliki kelemahan: censoring ketat untuk pengguna Amerika.

Ketika ditanya soal peristiwa Pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989, DeepSeek menolak menjawab dengan alasan “di luar cakupan saya”. Bahkan, pertanyaan tentang kekurangan Partai Komunis China (PKC) kerap dijawab dengan alasan “trafik terlalu tinggi”. 

Untuk pertanyaan seputar tata kelola pemerintahan China, jawaban yang awalnya panjang sering tiba-tiba dihapus.

Namun, beberapa pengguna di platform seperti X dan Reddit menemukan cara untuk mengakali sensor ini dengan menggunakan karakter khusus dalam input teks mereka.

Kelebihan dan Kekurangan

DeepSeek memuji dirinya sendiri sebagai chatbot yang lebih efisien dari segi biaya, dengan kemampuan khusus dalam bahasa dan budaya China. 

Namun, ada beberapa kekurangan, seperti keterbatasan dalam menarik data cuaca atau menganalisis dokumen seperti laporan keuangan perusahaan. Dibandingkan dengan ChatGPT dan Claude, DeepSeek juga kurang unggul dalam menghasilkan puisi, cerita pendek, atau perencanaan liburan.

Sebagai catatan, interaksi pengguna dengan DeepSeek dapat digunakan untuk melatih model AI-nya, mirip dengan pendekatan perusahaan AI lain seperti OpenAI.

Chatbot dengan Pengaruh Besar, Namun Tidak Sempurna

Meski memiliki sejumlah kekurangan, DeepSeek tetap menjadi ancaman bagi raksasa AI AS. Efisiensi biaya dan spesialisasinya dalam bahasa serta budaya China dapat mengubah dinamika persaingan global di sektor AI, sekaligus menunjukkan bahwa pengembangan teknologi dengan sumber daya minimal bisa menjadi model masa depan.

Namun, seperti yang terlihat dari sensor ketat dan keterbatasannya, DeepSeek juga mencerminkan tantangan regulasi dan kepercayaan dalam penggunaan teknologi AI di pasar global. Dengan semakin meningkatnya adopsi teknologi ini, perdebatan soal etika, sensor, dan kekhawatiran privasi akan terus menjadi sorotan utama.