Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan program pemeriksaan kesehatan gratis menjadi salah satu dari tiga program percepaan (quick win) Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.
Untuk mewujudkannya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menganggarkan Rp1,7 triliun untuk program pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua kelompok usia.
Angka tersebut diambil dari penambahan anggaran sebesar Rp13 triliun. Budi menambahkan pelaksanaan program ini nantinya akan dilakukan secara bertahap.
“Kita dapat tambahan Rp13 triliun ya dari anggaran kita kan Rp90-an triliun. Kita dapat tambahan Rp13 triliun, Rp8 triliun buat TBC, sekitar Rp3 triliunan buat rumah sakit, sekitar Rp1,7 buat skrining,” ujarnya.
Tujuan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program pemeriksaan kesehatan gratis bertujuan untuk mendeteksi lebih awal penurunan kondisi kesehatan masyarakat sehingga mereka segera mendapat penanganan dan tidak memerlukan perawatan lanjutan di rumah sakit (RS).
“Pemeriksaan kesehatan gratis harus kita lakukan agar memastikan kita bisa mendeteksi secara lebih dini kalau ada kondisi kesehatan yang menurun dari masyarakat kita. Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa ditangani cepat sehingga bisa menghindari masyarakat harus dirawat di rumah sakit,” kata Budi dalam upacara Hari Kesehatan Nasional di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Tes Kesehatan Setiap Kelompok Usia Berbeda
Masih menurut Menkes, ada beberapa tes kesehatan yang berbeda-beda dalam setiap kelompok usia.
Sebagai contoh, untuk kelompok usia dewasa, akan diperiksa kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.
Kemudian untuk kelompok lansia dapat menjalani tes kesehatan dengan deteksi risiko kanker.
Selanjutnya untuk kelompok usia bayi dapat pemeriksaan hipotiroid dan G6PD.
G6PD adalah singkatan dari Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan dan perombakan sel darah merah. Defisiensi G6PD adalah kelainan genetik yang terjadi ketika tubuh kekurangan enzim G6PD, sehingga sel darah merah mudah pecah (hemolitik).
Lengkapi Alat Kesehatan
Dia menambahkan, pihaknya tengah melengkapi alat kesehatan (alkes) di puskesmas yang menjadi tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan gratis.
“Sekarang kita sedang siapkan termasuk (bantuan pengadaan alkes) dari Bank Dunia itu kita melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat-alat lab darah,” papar Budi.