News

Menkes Tarik dan Larang Peredaran 102 Obat Sirop yang Mengandung EG dan DEG

Menteri Kesehatan (Kemenkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan pihaknya sudah melarang 102 obat sirop untuk beredar di pasaran. Keputusan ini terkait dengan kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak.

“Ada 102 obat yang dilarang dan dijual,” ujar Budi dalam keterangan persnya di Kantor Kemenkes, Jumat (21/10/2022).

Dia menjelaskan, keputusan pelarangan 102 obat ini keluar setelah tim dari Kemenkes mendatangi rumah para pasien anak yang diduga terkena gagal ginjal akut. Sebab pasien anak ini diduga mengkonsumsi obat-obatan yang diduga mengandung zat etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

“Kita juga sudah melakukan lebih jauh lagi dengan mendatangi rumah-rumah sekitar 241 kita sudah datangi 156 orang dan mengambil obat jenis sirup 102,” kata Budi.

Dia mengatakan dari hasil tes laboratorium terhadap obat-obat yang pasien konsumsi, terbukti 102 obat sirop itu terpapar EG dan DEG. Selanjutnya Kemenkes juga sudah melakukan tes biopis yang menunjukkan jika tujuh dari 11 pasien anak terpapar kandungan zat tersebut dalam tubuh mereka.

Tes biopis adalah prosedur pengambilan sebagian kecil jaringan pasien untuk diperiksa menggunakan mikroskop guna memastikan penyakit kanker dalam tubuh.

” 102 sudah terbukti tercemar. Obat-obatan itu yang dikonsumsi anak-anak yang kita ambil dari rumah,” katanya.

lebih lanjut, Budi menegaskan pemeriksaan obat-obatan yang telah diminum oleh pasien kemudian diserahkan kepada Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM).

“Untuk list yang tadi ada itu adalah obat-obat yang kita temukan di rumah kediaman pasien dan diminum oleh pasiennya. Kemudian diserahkan ke BPOM untuk diuji secara kualitatif dan kuantitatif apakah memiliki senyawa,” pungkasnya.

Sementara itu, Budi mengimbau agar masyarakat di seluruh Indonesia tidak panik dan tetap tenang. Jika terjadi gejala gagal ginjal pada anak segera konsultasikan kepada dokter terdekat.

Berikut Daftar merek obat sirop yang Kemenkes Tarik dan Larang Peredarannya:

– Afibramol

– Alerfed Syrup

– Ambroxol syr

– Amoksisilin

– Amoxan

– Amoxicilin

– Anacetine syrup

– Anacetine DOEN,

– Apialys Syrup,

– Azithromycin Syrup,

– Baby cough Camivita,

– Caviplex,

– Cazeti,

– Cefacef Syrup,

– Cefspan Syrup,

– Cetirizin,

– Colfin Syrup,

– Cupanol Syrup,

– Curbexon Syrup,

– Curviplex Syrup,

– Depakene,

– Devosix drop 15 ml,

– Dextaco Syrup,

– Domperidon Syrup

– Disudrin-ped,

– Elkana Syrup,

– Eritromisin,

– Etamox Syrup,

– Fartolin Syrup,

– Ferro K, Hecosan,

– Hufabetamin,

– Hufagrip,

– Hufamag Plus Syrup,

– Ibuprofen,

– Ifarsyl Plus,

– Imunped Drop,

– Interzinc,

– Itamol Syrup,

Klinik Tazkia:

– Metronidazole Syrup,

– Mucos Drop,

– Novachlor Syrup,

– Nytex,

– OBH Ane Konidin,

– Omedom Syrup,

– Omemox,

– Pacdin Cough Syrup,

– Pamol

– Paracetamol Drop dan Syrup,

– Paraflu Syrup,

– Praxion Syrup,

– Profilas Syrup,

– Proris,

– Proris Hijau,

– Psidii Syrup,

– Ranivel Syrup,

– Rhelafen,

– Rhinofed,

– Rhinos Junior Syrup,

– Rhinos Neo Drop,

– Rosidon,

RSKM:

– Paracetamol Syrup,

– Sanmol Syrup,

– Sanprima,

– Sucralfate,

– Tempra,

– Tremenza Syrup,

– UNIBEBI Cough Syrup,

– Unibeby drop,

– Vesperum,

– Vesperum drop 15 ml,

– Vestein (Erdostein),

– Vometa,

– Yusimox,

– Zenichlor Syrup,

– Zinc Drop,

– Zinc Syrup,

– Zincpro Syrup,

– Zibramax,

– Asam Valproat Sirup,

– Carsida,

– Hufabethamine,

– Renalit,

– Hufallerzine,

– Hufagrip.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button