Market

Menko Airlangga Bidik Perdagangan RI-AS 60 Miliar Dolar AS

Jumat, 09 Sep 2022 – 18:00 WIB

Menko Airlangga Bidik Perdagangan RI-AS 60 Miliar Dolar AS - inilah.com

(Foto: Humas Kemenko Perekonomian)

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan volume perdagangan Indonesia-Amerika Serikat (AS) mencapai US$60 miliar. Saat ini, nilai perdagangan tersebut ditengarai masih terhitung sangat kecil.

“Volume perdagangan bilateral RI-AS ditargetkan dapat mencapai US$60 miliar, di mana saat ini baru mencapai sekitar US$37 miliar, sehingga terdapat opportunity untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama kedua negara,” kata Menko Airlangga di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework (IPEF) for Prosperity, di Los Angeles Amerika Serikat, 8-9 September 2022.

Ketua Umum Partai Golkar ini melakukan pertemuan bilateral secara tatap muka dengan Gina Raimondo, US Secretary of Commerce, Kamis (8/9/2022). Pada pertemuan tersebut Menko didampingi oleh dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI untuk AS, Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian.

Pertemuan tersebut membahas berbagai perkembangan penting dalam perundingan IPEF dan upaya untuk meningkatkan kerja sama dan investasi AS ke Indonesia.

Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga menyampaikan, Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui omnibus law UU Cipta Kerja. Begitu juga dengan posisi strategis Indonesia selaku Presidensi G20 dan Ketua ASEAN pada 2023.

Airlangga juga menekankan perlunya dukungan AS terkait dengan masalah pangan terutama impor kedelai (soya bean) dari AS yang cukup besar.

Sementara investasi AS ke Indonesia, menurut Menko, masih terhitung sangat kecil. Pada 2021, angkanya hanya sebesar US$2,54 miliar atau sekitar Rp37,5 triliun. “Karena itu, perlu didorong untuk lebih banyak investasi AS ke Indonesia,” ucap Airlangga.

Secretary Raimondo membenarkan pernyataan tersebut. “Itulah pentingnya mengapa Indonesia perlu bergabung dalam IPEF dan berperan aktif dalam setiap pertemuan. Ini adalah opportunity yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS,” ujar Raimondo menanggapi pernyataan Menko Airlangga.

Indonesia telah aktif terlibat dalam inisiasi pembentukan IPEF dan bergabung sejak diluncurkannya pada tanggal 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang. Pada pertemuan IPEF Ministerial Meeting di LA ini, Indonesia menegaskan dan memutuskan untuk terlibat dalam seluruh pilar (pilar 1-4) yang ditawarkan di dalam IPEF, termasuk Pilar I mengenai Trade (Perdagangan).

Terkait dengan isu ketenagakerjaan yang termasuk dibahas dalam Pilar I, Menko Airlangga menjelaskan tentang kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui program Kartu Prakerja yang merupakan bantuan Pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan dukungan untuk tenaga kerja agar meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha.

Program Kartu Prakerja merupakan program end-to-end digital dan program Government to People (G-to-P) yang telah diikuti oleh 13 juta peserta dan jumlah pendaftar lebih dari 110 juta yang dilakukan secara digital. Secretary Raimondo sangat terkesan dengan keberhasilan program Kartu Prakerja tersebut. “Investasi Pemerintah pada sumber daya manusia akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan masa depan Indonesia,” ujar Raimondo.

Secretary Raimondo menyampaikan bahwa IPEF sangat bermanfaat untuk negara-negara di Kawasan Indo Pasifik. Sesuai dengan Program CHIPS Pemerintah US telah menyediakan dana federal sebesar US$50 miliar (sekitar Rp747 triliun) untuk membangun industri semi conductor. Raimondo menyampaikan komitmennya kepada Menko Airlangga untuk menyediakan alokasi dari dana di Program CHIPS tersebut untuk mendorong investasi semi conductor di Indonesia. Raimondo juga menegaskan komitmennya untuk mendorong perusahaan-perusahaan besar Amerika berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, Raimondo juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang semiconductor, sudah ada Program Master untuk Semi-Conductor (Master’s Degree in Semiconductor and Microelectronics Engineering di University of Purdue), yang bisa dikerjasamakan dengan Perguruan Tinggi di Indonesia.

Menko Airlangga menyambut baik dan menawarkan untuk menyiapkan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pendidikan di Batam, agar sejalan dengan industri semi konduktor yang sudah ada di Batam.

Menko Airlangga menegaskan pentingnya program konkret yang dapat direalisasikan (concrete deliverable) menindak lanjuti komitmen tersebut. Karena itu, Secretary Raimondo meminta untuk segera dibentuk Tim Teknis antara kedua negara guna membahas hal-hal teknis, dan akan mengundang kembali Menko Airlangga untuk membahas hasil nyata dari pembahasan teknis tersebut pada Oktober 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button