Market

Menko Airlangga: Dunia Jangan Tutup Mata pada Konflik Rusia-Ukraina

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan agar dunia tidak menutup mata pada permasalahan-permasalahan global yang terjadi secara simultan. Masalah-masalah tersebut adalah konflik Rusia-Ukraina, agenda perubahan iklim dan vaksinasi yang belum merata di seluruh dunia.

Demikian ia sampaikan saat berbicara mengenai isu global terutama permasalahan geopolitik yang memberikan tantangan tersendiri bagi Presidensi G20 Indonesia.

Menko Airlangga menyampaikan sambutan di Paviliun Indonesia pada perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM 2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda kunjungan kerja Menko Perekonomian ke Davos, Swiss pada Senin (23/5/2022).

WEFAM 2022 kembali digelar setelah vakum pada tahun 2021 akibat pandemi COVID-19.

“Perang di Ukraina mempertanyakan eksistensi G20. Ada juga perdebatan sengit tentang siapa yang harus atau tidak boleh diundang. Sebagai Presidensi G20, kepentingan Indonesia adalah menjaga keutuhan G20. G20 harus dipertahankan sebagai G20–bukan menjadi G19, atau G13,” tegas Menko Airlangga.

Dalam forum ekonomi internasional tersebut, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk kembali terlibat melalui Indonesia Pavilion dan Indonesia Night. Indonesia Pavilion adalah sebuah wadah untuk berdiskusi, mengadakan seminar, dan menjalin koneksi dengan entitas dari negara lain.

Sedangkan Indonesian Night bertujuan untuk mempromosikan budaya dan kuliner Indonesia ke dunia. Sebelumnya Indonesia juga pernah membuka Indonesia Pavilion di WEFAM 2018, 2019, dan 2020.

Menko Airlangga merefleksikan pengalaman dunia dalam menghadapi pandemi COVID-19 pada dua tahun terakhir.

“Dua tahun terakhir semua negara berada dalam keadaan sulit akibat pandemi COVID-19. Kabar baiknya, Indonesia menunjukkan ketahanannya dan mulai menunjukkan proses recovery dimana perekonomian Indonesia pada Triwulan I tahun ini mencatat pertumbuhan sebesar 5,1% yoy,” kata Menko Airlangga dalam sambutannya.

Menko Perekonomian juga menekankan pentingnya peran dan kerja sama semua anggota G20 dalam menjaga stabilitas dunia.

“Selama krisis keuangan global 2008, G20-lah yang mencegah ekonomi dunia jatuh lebih dalam ke jurang depresi. Negara-negara yang membentuk G20 terdiri dari dua pertiga dari populasi dunia, 85% dari PDB dunia, 75% dari perdagangan dunia, dan 80% dari investasi global. Keputusan yang dicapai di G20 akan memperbaiki banyak hal di dunia ini,” jelas Menko Airlangga.

Terakhir, Menko Airlangga mengharapkan agar semua anggota G20 dapat hadir, kalau bisa secara fisik, pada rangkaian pertemuan G20 sehingga dapat menghasilkan konsensus global demi recovery dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan slogan Presidensi G20 Indonesia “Recover Together, Recover Stronger”.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button