KanalMarket

Menko Airlangga Minta Masukan Seminar Nasional Muhammadiyah dan Aisyiah

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik seminar nasional Moderasi Indonesia untuk Dunia. Diharapkan bisa memberikan masukan bagi pemerintah yang baru saja ditetapkan sebagai presidensi G20 pada 2022.

“Selamat berdiskusi. Kami berharap mendapat masukan terkait Indonesia dipercaya sebagai presidensi G20 pada tahun depan,” papar Menko Airlangga saat memberikan sambutan dalam seminar nasional secara virtual bertajuk Moderasi Indonesia untuk Dunia: Peran Strategis Muhammadiyah dan Aisyiah dalam Mendukung Kepemimpinan Indonesia di Tingkat Global, Senin (15/11/2021).

Kepercayaan dunia kepada Indonesia sebagai presidensi G20, kata dia, memberi banyak berkah. Dari hajatan G-20 di 2022, lanjut Menko Airlangga, diprediksi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$533 juta. Dan, menambah konsumsi domestik US$119,2 juta, atau setara Rp1,7 triliun, serta membuka lapangan kerja untuk 3 ribu orang. “Selain itu, kepercayaan ini memberikan kita rasa optimisme yang besar. Bahwa Indonesia mampu menjaga perekonomiannya dari pandemi COVID-19,” ungkap Menko Airlangga.

Forum G20 yang beranggotakan 19 negara dengan ekonomi mapan ditambah Uni Eropa, lanjut Menko Airlangga, merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia (GDP), 75 persen volume perdagangan internasional, dan 60 persen dari populasi dunia. “Menjadi presidensi G20 merupakan kehormatan sekaligus prestasi. Namun tantangan dan harapan belum tuntas, tanpa aksi nyata,” tuturnya.

Di kalangan negara G20, lanjut Menko Airlangga, Indonesia punya poin ekonomi yang cukup kuat. Pada kuartal III-2021, pertumbuhan ekonomi mencapai 3,5% secara tahunan (year on year/yoy). “Sepanjang 2021, kami optimis, perekonomian bisa di rentang 3,7 persen hingga 4,5 persen. Penangangan COVID-19 di Indonesia juga sudah baik. Di bawah satu, tepatnya 0,63,” imbuhnya.

Selanjutnya, dia mengapresiasi peran Muhammadiyah dan Aisyiah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. “Muhammadiyah dan Aisyiah cukup memberi warna terhadap pendidikan di Indonesia. Kiprahnya efektif dalam mencetak SDM yang mumpuni,” pungkas Ketua Umum Partai Golkar itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button