Market

Menlu Rusia Tinggalkan KTT G20, Peluang Resesi Global Semakin Dalam

Meski KTT G20 belum rampung, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov meninggalkan Bali. Padahal, hari ini (Rabu, 16/11/2022), agendanya adalah pembacaan deklarasi KTT G20.

Mengutip kantor berita TASS, pesawat yang mengangkut Menlu Lavrov  meninggalkan Bandara Internasional Denpasar menuju Rusia pada Selasa (15/11). Alhasil, Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov menjadi delegasi Rusia. “Seperti yang diharapkan, Mr Lavrov meninggalkan Bali pada akhir hari pertama KTT G20. Deklarasi terakhir akan disetujui besok (hari ini, red) setelah pertemuan tentang digitalisasi,,” dilansir AFP, Rabu (16/11/2022).

Dalam KTT G20 yang digelar di Hotel The Apurva Kempinski di kawasan Sawangan, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Menlu Lavrov sempat berbicara dalam rapat pleno tentang masalah ketahanan pangan dan energi, serta sesi perawatan kesehatan.

Dirinya juga sempat menggelar pertemuan bilateral, termasuk dengan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Sempat berbicara singkat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Dalam pertemuan dengan Macron dan Scholz, dia membeberkan sejumlah upaya perundingan Rusia dengan Ukraina. Namun sulit terwujud lantaran Ukraina memberikan syarat yang tidak realistis, menurutnya. “Semua masalah ada pada pihak Ukraina, yang dengan tegas menolak negosiasi dan mengedepankan kondisi yang jelas tidak realistis,” kata Menlu Lavrov di sela-sela KTT G20 Bali, dikutip dari AFP.

Kembali soal KTT G20 di Bali, merupakan pertemuan terbesar dari para pemimpin dunia sejak awal pandemi COVID-19. Dalam gelaran akbar ini, Presiden Rusia Vladimir Putin tak hadir. Namun diwakili Menlu Lavrov yang juga pulang duluan. Mudah ditebak, Rusia tak melunak dalam konteks perseteruan dengan Ukraina.

Berbagai upaya penyelesaian konflik dilakukan termasuk memanfaatkan momentum KTT G20 ini. Namun naga-naganya Rusia belum berkenan. Perang Rusia-Ukraina membawa dampak buruh terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Dengan masih ‘kerasnya’ Rusia, memperdalam potensi resesi global di tahun depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button