Hangout

Menparekraf Pastikan Desa Wisata Sudah Tanggap Bencana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pastikan Desa Wisata Indonesia tanggap bencana. Hal ini ditegaskan melalui acara ‘The Weekly Brief wih Sandi Uno’, Jakarta, Senin (21/11/2022).

“Program ADWI, dalam CHSE-nya adalah safety (keamanan) dijaga mereka sudah bisa untuk menanggapi bencana,” ujarnya saat temu media virtual.

Sebagai informasi CHSE adalah proses sertifikasi kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Sementara itu, terkait bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sandiaga mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai destinasi wosata yang terkena dampak akibat bencana ini.

“Untuk gempa, laporan sementara belum ada laporan detail tentang lokasi destinasi wisata yang ada di Cianjur dan Sukabumi. Banyak wisata di Sukabumi dan Cianjur jadi pusat gempa, misalnya desa wisata Hanjeli Sukabumi dan Situ Padang di situs Gunung Padang di Cianjur,” paparnya.

Sampai saat ini hanya ada beberapa kecamatan yang sudah tercatat. Selebihnya masih akan terus update.

“Namun ada beberapa kecamatan yang sudah masuk dan beberapa data yang di Cianjur, Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Bandung, Kabupaten Bogor dan sekitarnya,” tegasnya.

Masih menurutnya, Menparekraf itu juga belum mendapatkan informasi mengenai desa wisata mana saja yang rusak.

“Tentunya sebagai destinasi wisata pasti akan ada yang terdampak tapi kami belum mendapatkan laporan mengenai destinasi wisata mana saja yang rusak,” sambungnya.

Lebih lanjut untuk meningkatkan wisatawan dalam bidang pariwisata, Menparkraf memiliki strategi khusus yang sekaligus sebagai ajang pencarian lapangan kerja. Salah satunya adalah dengan mengadakan event yang bukan hanya di Bali tapi di luar Pulau Bali. Ia juga berharap dapat mencapai target hingga 4,4 juta lapangan kerja.

“Kedua, saya melihat wisatawan nusantara ini sekarang menjadi wisatawan yang diminati khususnya di desa wisata. 80 persen menggunakan darat, ini menjadi tumpuan di liburan NATARU. Beberapa destinasi dapat melakukan persiapan yang baik sehingga di akhir tahun mendapatkan yang lebih baik. Selain event dan desa wisata ada sports tourism dan eco tourism,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button