Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengimbau para atlet bulu tangkis Indonesia untuk menjauhkan diri sejenak dari media sosial menjelang perhelatan Piala Sudirman 2025 di Xiamen, China, pada 27 April–4 Mei mendatang.
Imbauan tersebut disampaikan Dito dalam sesi simulasi keberangkatan tim Indonesia menuju kejuaraan beregu campuran paling bergengsi di Asia tersebut.
“Saya titipkan sekali lagi para atlet, saya tahu ekspektasi dari masyarakat sangat tinggi,” ujar Dito, Rabu (16/4/2025).
Menurut Dito, media sosial bisa menjadi pedang bermata dua bagi para atlet. Di satu sisi bisa menjadi dukungan moral, namun di sisi lain komentar negatif bisa berdampak pada fokus dan kepercayaan diri atlet.
“Kadang kalau lihat sosmed, takutnya malah memengaruhi mental. Walaupun saya bukan atlet, saya juga lumayan sering dihajar di sosmed,” ujar Dito sambil berseloroh.
Minta Kritik Dijadikan Motivasi, Bukan Beban Mental
Dito meminta para pemain seperti Jonatan Christie dan rekan-rekannya untuk bersikap dewasa dalam menyikapi tekanan publik di dunia maya. Ia menekankan pentingnya menjadikan kritik sebagai bahan pembuktian, bukan sebagai beban.
“Jadikan kata-kata hajaran itu sebagai motivasi. Jangan dimasukkan hati. Kalau ada yang kasar, jadikan pegangan untuk membuktikan kita bisa lebih baik,” tegasnya.
Target Indonesia di Piala Sudirman
Menpora menyadari bahwa perjuangan di Piala Sudirman bukan perkara mudah, terlebih Indonesia baru satu kali menjuarai turnamen tersebut.
“Sudirman Cup Indonesia baru sekali juara. Sisanya didominasi China dan Korea Selatan. Tapi ini jangan jadi pematah semangat, justru harus jadi motivasi,” pungkasnya.
Tim bulu tangkis Indonesia akan tampil dengan kombinasi pemain senior dan junior di Piala Sudirman 2025. Sejumlah nama seperti Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, hingga pasangan ganda andalan akan menjadi tumpuan untuk membawa pulang prestasi terbaik dari Negeri Tirai Bambu.