News

Mensos Risma Heran Tak Ada Figur Perempuan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini merasa heran tak ada figur perempuan yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2022. Namun, Risma menilai, hal itu tak lepas dari usulan awal daerah yang urung mengajukan figur srikandi untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

“Sebetulnya memang pengajuan dari daerah, bukan hanya kami. Jadi saya hanya membahas kalau ada daerah yang mengajukan kita bahas di tim (Kemensos),” kata Risma usai upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022).

Setelah melalui beragam proses penyaringan nama tokoh-tokoh usulan daerah, lanjut Risma, pihaknya kemudian menyerahkan nama yang direkomendasikan kepada pihak Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di Sekretariat Presiden. “Nah itu menyaring lagi bukan hanya di kami,” sebut Risma.

“Saya juga mikir kenapa tidak ada yang nyodorkan perempuan ya? Tapi kan itu semua dari daerah yang mengajukan,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh dari berbagai daerah yang telah bagi bangsa dan negara di Istana Negara, Jakarta.

“Hari ini pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan pada 3 November 2022. Kelima tokoh yang diberikan gelar Pahlawan Nasional ialah:

1.Almarhum Dr. dr. H. R. Soeharto dari Provinsi Jawa Tengah;

2.Almarhum KGPAA Paku Alam VIII dari Daerah Istimewa Yogyakarta;

3. Almarhum dr. R. Rubini Natawisastra dari Provinsi Kalimantan Barat;

4. Almarhum H. Salahuddin bin Talabuddin dari Provinsi Maluku Utara

5. Almarhum K. H. Ahmad Sanusi dari Provinsi Jawa Barat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button