Market

Menteri Erick Berkelit, Utang BUMN Karya Lancar!

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berkelit terkait beban utang di BUMN Karya. Dia berdalih, tanggungan utang itu tidak mencerminkan memburuknya kinerja perusahaan pelat merah. Tetapi beberapa proyeknya justru sangat bermanfaat bagi rakyat banyak.

Beban utang BUMN Karya di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sempat menyentuh angka Rp120 triliun. Bos BUMN ini berani mengatakan saat ini, jumlah utangnya sudah berkurang menjadi Rp70 triliun atau turun 41 persen.

“Ini yang kadang-kadang kita tidak menyadari, persepsinya hanya utang dan utang saja. Contoh, orang ribut-ribut utang (BUMN), itu utang lancar. Valuasi BUMN berapa ribu triliun sekarang? Tingkat rasio utang Indonesia dibanding negara lain, jauh. Kita punya disiplin anggaran tiga persen dan surplus perdagangan kita 54 miliar (dolar AS),” kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Baginya, BUMN karya memiliki tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan aksesibilitas infrastruktur seperti jalan dan bertugas menekan tingginya biaya logistik.

“Jangan konteksnya sekarang nakut-nakutin rakyat, padahal sebenarnya mereka belum tentu pada bisa kerja. Utang yang berjalan lancar itu utang baik. Di kehidupan kita juga ada UMKM yang berutang, tetapi utang lancar, itu harus kita lindungi,” kata Erick yang juga Ketua PSSI ini.

Lantas Erick menunjukkan saat arus mudik-balik lebaran berjalan lancar merupakan manfaat dari baiknya kondisi jaringan infrastruktur. Jadi, peningkatan infrastruktur jalan juga berdampak besar bagi sektor lain seperti pangan dan energi. Erick menyebut infrastruktur yang baik akan menekan ongkos logistik dan pasokan energi khususnya BBM.

“Kalau jalannya tidak bagus, ongkos logistik akan mahal. Dari lumbung distribusi ke lumbung pasar dilewati kendaraan berat akhirnya rusak. Pemerintah sudah siapkan Rp 32 triliun untuk ini,” ucap Erick yang terkadang dipanggil Etho ini.

Dengan demikian, kata Erick mengingatkan, pembangunan infrastruktur harus dilihat secara jangka panjang dan disertai nilai tambah yang mengiringi dengan manfaat proyek BUMN Karya yang sudah selesai. Artinya, akses masyarakat menjadi lebih mudah dan mendorong pertumbuhan ekonomi baru.

Untuk periode kuartal pertama 2023 ini, BUMN karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terjerat utang jumbo, Rp214 triliun sedangkan pada akhir tahun 2022 sebesar Rp215 triliun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button