Market

Menteri Etho Akui Banyak Obyek Vital Berdekatan dengan Pemukiman

Ternyata, banyak obyek vital nasional atau obvitnas yang berdekatan dengan pemukiman penduduk. Seperti halnya Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara.

Hal itu terkuak dari pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) saat melaporkan hasil evaluasi batas obvitnas kepada Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Sejak menjabat, kata Menteri Etho, jumlah obvitnas mencapai 651 unit yang dikelola Kementerian BUMN. “Terbagi, sebanyak 196 obyek di PLN, ada 11 di Pertamina, 94 di Pelindo, 94 di Telkom, 35 di angkasa pura dan lain-lainnya,” ujar Menteri Etho.

Menurutnya, masih terdapat obyek vital nasional yang belum memenuhi standar internasional. Termasuk hanya berjarak 500 meter dari pemukiman warga.

“Grup pupuk, misalnya di Kalimantan Timur berjarak dengan pemukiman 800 meter. Pupuk Sriwidjaja Palembang dua tahun lalu, saat COVID-19 saya kunjungi masih terlalu dekat dengan pemukiman. Itu pun sudah 400 meter,” ujarnya.

Demikian pula obyek vital nasional milik Petrokimia Gresik di Jawa Timur, jaraknya lebih dekat dengan pemukiman. Yakni 250-310 meter. “Padahal, rata-rata standar internasional minimal 500 meter dari pemukiman,” lanjut Menteri Etho.

Tak hanya itu, dia membeberkan batas evaluasi zonasi Depo Plumpang yang masih jauh dari standar internasional. Hal ini membuat Kementerian BUMN harus segera mengupayakan pembangunan buffer zone. “Ini buffer zone yang memang kita harus melakukan secepatnya. Ini pun (jarak Depo dengan pemukiman) hanya 52,5 meter,” tegas Menteri Etho.

“Tadi kan rata-rata internasional itu 500 meter, kalau kita petakan projek vital nasional, pupuk saja ada yang 800 dan 400 (hingga) 250 meter, sudah tidak sesuai, apalagi ini yang sangat berhimpit,” lanjutnya.

Khusus buffer zone di Depo Plumpang, kata dia, akan dibuat sebuah kanal air. Letaknya di antara Depo Plumpang dengan pemukiman warga.

“Salah satu (yang berkaitan dengan) buffer zone ini, yang diusulkan ada kanal air. Jadi (diharapkan akan) mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi ini yang kita lakukan sementara,” pungkas Menteri Etho.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button