Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya penyanyi solo perempuan Indonesia, Titiek Puspa pada Kamis (10/4/2025).
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun… Turut berduka cita atas wafatnya Ibu Titiek Puspa. Indonesia kehilangan sosok yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan seni musik nasional selama lebih dari enam dekade. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT dan diberi tempat terbaik di sisi-Nya. Husnul khotimah, Al-fatihah,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Fadli mengenang Titiek Puspa sebagai tokoh penting yang sangat berpengaruh dalam perjalanan musik Indonesia modern, yang kiprahnya sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan pelaku seni telah membentuk dasar penting dan memberikan warna, makna, dan kekuatan bagi musik Indonesia.
“Ibu Titiek Puspa adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam industri musik tanah air. Beliau tak hanya menulis dan menyanyikan lagu-lagu yang melekat dalam memori kolektif bangsa, tetapi juga menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi banyak generasi baru untuk berkiprah di panggung seni Indonesia. Kontribusi beliau sangat besar dalam membentuk selera musik nasional dan memperkuat posisi musik Indonesia di ranah budaya populer,” ucapnya.
Titiek Puspa memulai kariernya sejak usia muda sebagai juara Bintang Radio 1954 di Jawa Tengah, sebelum kemudian menorehkan sejarah panjang sebagai penyanyi, pencipta lagu, aktris, dan figur budaya yang dihormati lintas generasi. Lagu-lagu ciptaannya seperti “Kupu-Kupu Malam”, “Bing”, dan “Marilah Kemari” telah menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia. Pada 2008, ia juga masuk ke dalam jajaran 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa oleh majalah Rolling Stone Indonesia, penghargaan yang mengukuhkan pengaruhnya sebagai legenda musik Indonesia.
Pada 28 Januari 2025, Fadli Zon sempat berbincang langsung dengan Titiek Puspa, menyampaikan kekaguman atas semangat dan kejernihan pemikiran Titiek Puspa, yang saat itu masih aktif berdiskusi dan berbagi pandangan tentang seni dan kebudayaan.
“Dalam usia 87 tahun, beliau masih sehat, semangat, dan penuh inspirasi. Kami berdiskusi panjang tentang sejarah musik Indonesia dan masa depan kebudayaan kita,” ucap Fadli.
Kini, lanjut Fadli Zon, Indonesia berduka atas kepergian seorang legenda dan pelaku sejarah kebudayaan nasional. Namun, sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Fadli, warisan Titiek Puspa akan terus hidup dalam karya-karya abadi, dalam kontribusinya terhadap industri musik, dan dalam semangat perjuangan seniman perempuan Indonesia.
“Selamat jalan, Mbak Titiek… Seorang komposer, penyanyi, dan seniman besar yang meninggalkan jejak kuat dalam sejarah musik Indonesia. Terima kasih atas pengabdian dan kontribusi beliau untuk bangsa,” tutup Fadli.
Diketahui, Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air. Legenda penyanyi solo perempuan Indonesia, Titiek Puspa meninggal dunia, Kamis (10/04/2025), di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Kabar tersebut diketahui dari sahabat dan juga ayah Vidi Aldiano, Harry Kiss, pada akun instagramnya @v8harrykiss.
“Baru saja, kita kehilangan tokoh tak tergantikan di Indonesia. Eyang Titiek Puspa wafat, jam 16.30 WIB di RS Medistra,” tulisnya.
Masih menurutnya, jenazah akan dibawa ke kediamannya di kawasan Perdatam, Jakarta Selatan.
“Jenazah di bawa ke Puspa Catering, jalan Perdatam sore ini. Selamat jalan Eyang, di surga bisa duet dengan Eyang Darsih. Ibu ku yang wafat mendahului,” paparnya.
Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun. Kabar tersebut juga disampaikan oleh label musik Musica Studio. Pihak label mendoakan amal dan kebaikan penyanyi lintas generasi tersebut diterima di sisi Tuhan.
“Semoga Amal Ibadah dan Kebaikan Eyang Titiek Puspa di terima dan ditempatkan di tempat terbaik Allah SWT,” kata Musica Studio.