Menteri PPPA: Perempuan Kerap Dijadikan Target Politik Uang karena Dianggap Lemah

Minggu, 17 November 2024 – 11:05 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (kanan) bersama dengan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan dalam acara “Deklarasi Bersama Kampanye Pilkada Damai 2024″di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Minggu (17/11/2024). (Foto: Antara/Anita Permata Dewi)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut, perempuan kerap dijadikan target politik uang dalam pemilu karena perempuan dianggap lemah.

Untuk itu, Kementerian PPPA bersama penyelenggara pilkada akan mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024 untuk memastikan masyarakat, khususnya perempuan dapat bebas memilih calon kepala daerah yang sesuai dengan hati nurani pemilih.

“Kita harus bekerja bersama-sama, dan ini bukan hanya tugas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, tetapi menjadi tanggung jawab kita semua untuk bergandengan tangan,” ujar Arifah Fauzi dalam acara “Deklarasi Bersama Kampanye Pilkada Damai 2024” di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Advertisement

Advertisement

Dalam kegiatan yang mengusung tema “Perempuan Berani Mengawasi dan Memilih #BersamaLawanDiskriminasi” tersebut, Arifah Fauzi menyerukan kepada masyarakat untuk mewujudkan pilkada yang damai dalam kontestasi Pilkada 2024.

Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai ajang sosialisasi pemerintah mengingat pentingnya peran perempuan dalam pilkada.

“Antisipasi diskriminasi terhadap perempuan. Kita meminimalisir sekecil mungkin kekerasan terhadap perempuan seperti intimidasi karena kurangnya pengetahuan perempuan dalam memilih calon pemimpin di daerahnya,” tuturnya.

Arifah Fauzi menyebutkan pihaknya sejauh ini belum menerima laporan kekerasan terhadap perempuan dalam kontestasi Pilkada 2024.

“Dalam hal pilkada, belum ya, kita belum menerima informasi (laporan),” kata Arifah Fauzi

Hari ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyatakan komitmen menjaga ruang aman bagi perempuan dalam Pilkada 2024.

“Kami harapkan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan itu tidak dilakukan, dan kemudian para pemilih perempuan bisa bebas dalam menggunakan hak pilihnya maupun hak dipilihnya,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja.

Topik

BERITA TERKAIT