Market

Menyambut Level IHSG 7.000 di Tengah Jatuhnya Harga Komoditas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren bullish menuju level psikologis 7.000. Akan tetapi, penguatan indeks Dow Jones berakhir kempis dan beberapa harga komoditas longsor sehingga jadi sentimen negatif.

“Kita menyambut level IHSG 7.000 di tengah jatuhnya harga minyak, batu bara, emas, crude palm oil (CPO) dan nikel,” kata Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam riset yang rilis di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat selama perdagangan di hari Senin sebesar 451 poin (1,37%). Akan tetapi, dampak dari aksi wait and see perkembangan di Ukraina dan antisipasi langkah The Fed menaikkan FFR sebesar 25 bps di hari Rabu membuat investor kembali merealisasikan keuntungannya alias profit taking.

“Hal itu secara cepat membuat Indeks DJIA ditutup nyaris flat alias tidak bergerak,” ujar Edwin.

Lebih lanjut, kata dia, investor perlu berhati-hati dan mencermati berlanjutnya kejatuhan harga saham yang berbasis komoditas. Ini lantaran turunnya harga emas 1,96%, batu bara 7,05%, minyak mentah 6,46%, crude palm oil (CPO) 5,67% serta turunnya harga nikel 4,07%.

Penurunan harga-harga komoditas tersebut terjadi di tengah naiknya yield obligasi AS untuk segala tenor. Semua itu menjadi sentimen negatif alias tekanan tambahan bagi IHSG dalam perdagangan Selasa ini.

IHSG berpeluang mendapatkan tekanan negatif dalam kisaran support 6.906 dan resistance 6.962.

Rekomendasi Jual

  1. Saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
  2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
  3. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  4. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
  5. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
  6. PT Elnusa Tbk (ELSA)

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dalam kisaran support 4.290 dan resistance 4.750. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 4.520 dengan target harga di 4.750 dan stop-loss di 4.290.
  2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dalam kisaran support 1.610 dan resistance di 1.780. Indikator teknikal menunjukkan sinyal buy. Rekomendasi beli di 1.695 dengan target harga di 1.780 dan stop-loss di 1.610.
  3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dalam kisaran support 7.700 dan resistance 8.350. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi buy di 8.100 dengan target harga di 8.500 dan stop-loss di 7.700.
  4. PT Astra International Tbk (ASII) dalam kisaran support 6.050 dan resistance 6.700. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 6.375 dengan target harga di 6.700 dan stop-loss di 6.050.
  5. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dalam kisaran support 1.220 dan resistance 1.340. Indikator teknikal menunjukkan sinyal strong buy. Rekomendasi beli di 1.280 dengan target harga di 1.340 dan stop-loss di 1.220.
  6. Rekomendasi beli juga berlaku untuk saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button