Hangout

Merokok jadi Penyebab Utama Kanker Paru

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan pertama jumlah perokok paling banyak di dunia.

“Kanker paru adalah jenis kanker yang angka kejadiannya paling tinggi pada laki-laki di Indonesia dengan 95 persen kanker paru akibat lingkungan serta gaya hidup, dan kebiasan merokok, dalam hal ini Indonesia menempati posisi nomor satu dalam jumlah perokok laki-laki dewasa di dunia, serta polusi sekitar yang tinggi,” ujarnya saat temu media virtual, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Sementara itu, Pengurus Pusat Yayasan Kanker Indonesia (YKI) yang juga Bekerja di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI- RSUP Persahabatan, Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) juga mengatakan faktor utama penyebab kanker paru adalah merokok. Sehingga perlu diwaspadai untuk menghindari penyakit ini.

“Faktor risiko yang berpotensi menyebabkan kanker paru yang paling utama adalah merokok,” katanya.

Selain rokok yang menjadi penyebab utama risiko kanker, kontak dengan zat-zat karsinogenik (Radon, Arsen dan Asbestos), keluarga yang memiliki riwayat kanker paru dan riwayat penyakit paru kronik juga menjadi salah satu faktor. Sehingga diperlukan deteksi dini untuk meningkatkan angka tahan hidup yang lama.

“Kanker paru adalah masalah nasional dan internasional. Kasus ini tinggi, caranya adalah pencegahan faktor risiko, lalu skrining atau deteksi dini adalah yang terbaik,” ujar prof. dr. Elisna.

Pedoman deteksi dini berbeda-beda di setiap negara, tetapi USPSTF merekomendasikan skrining untuk orang dewasa yang memiliki usia 50 – 80 tahun, riwayat merokok 20 bungkus per tahun dan masih merokok atau sudah berhenti merokok pada 15 tahun terakhir. Individu tersebut harus melakukan skrining setiap tahun dengan CT scan dosis rendah.

“Kanker paru adalah penyakit kronis, lingkup kita kedepannya kanker ini bisa terkontrol,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button