News

Meski IKN tak Rampung, Rakyat Tetap Menginginkan Jokowi Akhiri Masa Jabatan Sebagai Presiden

Mayoritas publik ingin Presiden Jokowi mengakhiri jabatannya ada tahun 2024, sesuai dengan konstitusi. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan lebih di atas 60 persen masyarakat tidak setuju Jokowi melanjutkan jabatan meski pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara belum selesai di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Yang setuju pendapat Presiden Jokowi diperpanjang masa jabatannya hingga 2027 tanpa Pemilu karena harus memastikan pembangunan IKN berjalan dengan baik sekitar 22.3 persen,” kata Direktur LSI Djayadi Hanan, Kamis (3/3/2022).

“Mayoritas lebih setuju pendapat kedua sesuai dengan konstitusi. Presiden Jokowi harus mengakhiri masa jabatannya pada 2024 meski pembangunan IKN belum selesai sebanyak 69.6 persen. Pendapat kedua lebih kuat pada kelompok warga yang tahu atau pernah dengar usulan tersebut,” tambah Djayadi.

Tidak Ada Alasan Pandemi Maupun Pemulihan Ekonomi

Sebelumnya sebanyak 70.7 persen responden juga setuju Jokowi harus mengakhiri jabatan pada tahun 2024 meski pandemi belum berakhir.

“Yang setuju diperpanjang masa jabatannya hingga 2027 tanpa Pemilu karena pandemi yang belum berakhir sekitar 20.3 persen,” ujar Djayadi.

Begitu pula dengan alasan perbaikan ekonomi. Masyarakat yang setuju Jokowi memperpanjang masa jabatan hingga 2027 tanpa Pemilu karena harus memulihkan perekonomian akibat pandemi hanya sekitar 24.1 persen.

“Mayoritas lebih setuju pendapat kedua sesuai dengan konstitusi. Presiden Jokowi harus mengakhiri masa jabatannya pada 2024 meski pandemi belum berakhir 68.1 persen,” kata Djayadi.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan LSI pada 25 Februari – 1 Maret 2022. Responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung.

Sebanyak 296,982 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 3 tahun terakhir. Secara rata-rata, sekitar
71 persen di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon LSI sebanyak 12,613 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.197 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.197 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. LSI mengklaim survei ini mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button