Meta Semakin Perketat Aturan terhadap Karyawan yang Suarakan Kritik


Meta –perusahaan induk Facebook dan Instagram– semakin memperketat aturannya terhadap karyawan yang menyuarakan kritik internal ke publik, mengingat kebocoran data merupakan pelanggaran serius terhadap peraturan perusahaan.

“Kami memberi tahu karyawan ketika mereka bergabung dengan perusahaan, dan kami menawarkan pengingat berkala, bahwa membocorkan informasi internal, apa pun tujuannya, bertentangan dengan kebijakan kami,” kata juru bicara Meta, Dave Arnold, dalam laporan The Verge, Jumat (28/2/2025).

Menurut laporan tersebut, pihak perusahaan telah melakukan investigasi menyeluruh dan mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 20 karyawan yang terlibat tuduhan pembocoran informasi rahasia perusahaan.

Keputusan PHK merupakan upaya perusahaan menunjukkan bahwa kritik internal karyawan terhadap penghentian program Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) serta inisiatif pengecekan fakta yang diganti dengan ‘Community Notes’ tidak memberikan tekanan apapun bagi dewan direksi, melainkan hanya menimbulkan kerugian bagi karyawan itu sendiri.

“Ada hal yang aneh yang terjadi dengan kebocoran ini,” kata Direktur Teknologi Meta Andrew Bosworth dalam rapat internal di awal Februari lalu.

“Ketika sesuatu bocor, saya pikir banyak orang berpikir, ‘Ah, oke, ini bocor, jadi ini akan memberi tekanan pada kami untuk mengubah banyak hal.’ Yang terjadi justru sebaliknya,” lanjutnya.

Sebelumnya telah terjadi pengurangan jumlah karyawan Meta sebanyak 4.000 orang karena alasan ‘berkinerja rendah’.

CEO Meta Mark Zuckerberg menegaskan perusahaan akan terus merekrut karyawan baru untuk mengisi posisi yang kosong dan berkomitmen untuk bersaing dalam pengembangan produk kecerdasan buatan yang lebih canggih.